visitaaponce.com

Kampung Tunagan di Cianjur Menuju Kampung Siap Siaga Bencana

Kampung Tunagan di Cianjur Menuju Kampung Siap Siaga Bencana 
Simulasi pertolongan pertama pada korban yang tertimpa reruntuhan bangunan ketika gempa.(IDEP/Nicolaus Sulistyo)

SUASANA Kampung Tunagan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pukul 14.00 WIB masih terlihat seperti biasanya. Para warga melakukan aktivitas di rumah masing-masing. 

Selang 30 menit setelahnya mendadak warga yang masih di dalam rumah berhamburan keluar. Mereka berlarian ketika kentongan dan sirine tanda gempa bumi dibunyikan. Terlihat seorang bapak mencari keberadaan anaknya, seorang ibu yang menggendong bayinya, dan beberapa lainnya tertimpa reruntuhan bangunan. Tercatat ada 80 rumah rusak berat, tiga bangunan mushola rusak sedang, tiga orang dilaporkan hilang, sementara tujuh orang mengalami cedera berat sampai ringan. 

Ini merupakan simulasi bagi warga yang terdampak gempa Cianjur, November 2022. Kegiatan yang dihelat IDEP dan KUN+, Minggu (27/8), itu menjadi sebuah upaya dari warga untuk dapat membangun kesiapsiagaan secara mandiri. Seandainya bencana terjadi lagi, simulasi ini menjadi langkah yang baik dalam pengurangan risiko bencana.

Simulasi diikuti hampir 300 warga dari tiga RT dengan beragam komposisi mulai anak-anak hingga orang dewasa. Berbagai pihak yang terkait penanggulangan bencana di Kabupaten Cianjur juga turut terlibat, yaitu Relawan Tangguh Bencana (Retana), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), kepala dusun, kepala seksi kesejahteraan (Kasi Kesra), puskesmas, dan jurnalis.

"Simulasi gempa di Kampung Tunagan adalah puncak dari kegiatan pengurangan risiko bencana. Sebelum simulasi, warga terlebih dahulu diajak untuk terlibat dalam empat hari diskusi kelompok terfokus (FGD). Kemudian dilanjutkan empat hari kegiatan peningkatan kapasitas bagi perwakilan warga yang sebelumnya menjadi korban gempa Cianjur. Dari proses itu, warga kemudian menyepakati untuk membentuk KMPB sebagai penggerak warga lain dalam hal melakukan tanggap darurat bencana demi mengurangi risiko jatuhnya korban," ujar Koordinator Program IDEP, Putu Suryawan, dalam siaran persnya Senin (1/9).

Dari simulasi tersebut bisa tergambar regu-regu yang ada dalam kelompok masyarakat penanggulangan bencana (KMPB) Kampung Tunagan, langsung bergerak menjalankan tugas masing-masing. Namun sebelumnya mereka terlebih dahulu menyelamatkan diri dan keluarga, serta mengarahkan warga di sekitar mereka ke tempat yang lebih aman. 

Regu peringatan dini dan kaji cepat langsung mengarahkan warga ke titik pengungsian selagi regu penampungan, air bersih, dan sanitasi menyiapkan tenda-tenda pengungsian di baleriung dan sekitarnya. Mendengar informasi bahwa ada yang terluka, regu pertolongan pertama segera menyisir lokasi untuk memberi pertolongan dan mengevakuasi korban ke pos kesehatan. 

Regu dapur umum juga terlihat segera mempersiapkan bahan makanan dan minuman yang tersedia, untuk kemudian dibagikan ke warga yang mulai berdatangan di titik pengungsian. Sementara itu, regu posko dan logistik mulai melakukan pendataan dan pencatatan informasi yang berhasil dikumpulkan secara cepat melalui regu-regu tadi. Misalnya, data korban terluka, meninggal, dan hilang. Semua itu dilakukan di bawah koordinasi Ketua KMPB.

Selain warga yang berkumpul untuk mengamankan diri di baleriung, anak-anak kemudian diajak untuk saling menghibur dengan sesekali bernyanyi dalam formasi lingkaran besar. Hal ini cukup penting untuk memastikan rasa aman dan nyaman dalam upaya mengurangi rasa takut dan trauma.

Seri pelatihan yang digelar sepanjang program yang akan berakhir pada Desember 2023, merupakan upaya mendukung warga lokal dengan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang diperlukan dalam proses pemulihan yang efektif. Dengan berfokus pada ketangguhan, keberlanjutan, dan pemberdayaan komunitas, kerja sama antara IDEP dan KUN+ diharapkan dapat meninggalkan dampak berkelanjutan, serta memungkinkan Cianjur bangkit lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya. (RO/O-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat