visitaaponce.com

Indonesia Bagikan Pengalaman Siapkan Tenaga Kesehatan Cadangan di ASEAN Academic Conference

Indonesia Bagikan Pengalaman Siapkan Tenaga Kesehatan Cadangan di ASEAN Academic Conference
Direktur Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Dr Sumarjaya(MI/Ardi Teristi Hardi)

DIREKTUR Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Dr Sumarjaya menyampaikan Indonesia mempunyai pengalaman berharga dalam menyiapkan tenaga kesehatan cadangan saat menghadapi Covid-19.

Pengalaman tersebut dibagikan  kepada negara-negara anggota ASEAN dalam ASEAN Academic Conference (AAC) Kedua yang diadakan di Yogyakarta. Sesi Pre-konferensi yang dilaksanakan tanggal 17 Oktober 2023 dan sesi konferensi yang dilaksanakan pada tanggal 18-19 Oktober 2023.

"Ini upaya kita dalam menyiapkan tenaga kesehatan dan memobilisasi tenaga kesehatan bila terjadi krisis kesehatan, baik akibat bencana alam, nonalam maupun konflik sosial," kata dia dalam konferensi pers di Hotel MeliaPurosani, Yogyakarta, Selasa (17/10).

Ia menyampaikan, tenaga cadangan kesehatan muncul dari pengalaman menghadapi Covid-19. Pada saat itu, negara-negara di dunia belum siap menyiapkan tenaga kesehatan dalam penanggulangan kesehatan akibat Covid-19.

Tenaga kesehatan cadangan adalah tenaga kesehatan untuk di daerahnya dan menjadi tenaga cadangan di daerah lain. "Jika terjadi krisis kesehatan di daerah lain, ia otomatis menjadi tenaga inti di daerah tersebut," kata dia.

Program tersebut menjadi program prioritas Kementerian Kesehatan RI dalam pilar ketiga, yaitu transformasi sistem ketahanan kesehatan. Total tenaga kesehatan yang terdata adalah sekitar 12 ribu orang yang terdiri dari 10 jenis tenaga kesehatan berdasarkan respon pandemi yang dikeluarkan oleh WHO.

Secara mandat (credential), tenaga tersebut dibagi dalam level-level dan Kementerian Kesehatan akan terus melakukan pembinaan melalui
pelatihan-pelatihan kepada mereka.

Ia menyebut, selain Indonesia, negara-negara ASEAN yang lain akan menyampaikan pengalaman-pengalaman mereka tentang disaster health
management. Dalam kegiatan ini, keluaran yang ingin dicapai adalah adanya pusat pelatihan dan berbagi pengetahuan terkait disaster health management.

Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan), FKKMK UGM, Prof Yodi Mahendradhata mengatakan, FK-KMK UGM menjadi tuan rumah ASEAN Institute for Disaster Health Management (AIDHM) atau Sekretariat ASEAN Academic Network on Disaster Health Management (AANDHM) sekaligus sebagai Ketua Steering Committee.

baca juga: Bumi Semakin Panas, BMKG Ajak Generasi Muda Lakukan Aksi Nyata

Universitas Gadjah Mada sudah konsen di bidang manajemen kesehatan kebencanaan sejak gempa bumi dan tsunami di Aceh pada 2004. "Sejak tsunami di Aceh, kami hadir setiap bencana sehingga terbangun kapasitas kita. Kami juga sudah memasukkan disaster health management dalam kurikulum di FKKMK," kata dia.

Ia berharap pertemuan ini bisa menghasilkan hal positif yang bisa menjadi lokomotif dalam menghadapi health disaster management. Dengan demikian, One ASEAN One Response terhadap bencana yang terjadi di negara-negara di ASEAN.

Asisten Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian Kepada Masyarakat FKKMK UGM, dr Dari Respatika PhD menambahkan, AAC kedua ini diharapkan menjadi kesempatan berbagi pengetahuan tentang Manajemen Bencana Kesehatan.

Secretary Officer for ASEAN Institute for Disaster Health Management (AIDHM), dr Bella Donna M Kes menyampaikan, AIDHM merupakan salah satu mekanisme yang dibentuk untuk mendukung peran dan tanggung jawab Regional Coordination Committee on Disaster Health Management (RCC-DHM).

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat jaringan antara pembuat kebijakan/ keputusan, praktisi medis, dan peneliti/ akademisi yang terlibat dalam Manajemen Bencana Kesehatan di kawasan dan sekitarnya. (N-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat