visitaaponce.com

Stok Pangan Aman, Pemprov Jateng Jaga Stabilitas Inflasi

Stok Pangan Aman, Pemprov Jateng: Jaga Stabilitas Inflasi
(PEMPROV JATENG)

PENJABAT (Pj) Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Nana Sudjana mengatakan, stok bahan pangan terutama beras di Jawa Tengah masih aman. Ia juga meminta agar Satgas Pangan terus mengecek harga dan stok di lapangan sebagai upaya menjaga stabilitas inflasi.

"Sementara (stok beras) di Jawa Tengah masih aman," kata Nana usai Rakor Pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara daring di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (11/9).

Dalam beberapa pekan terakhir, beras menjadi salah satu komoditas yang mengalami fluktuasi harga di pasar. Meski demikian kenaikan harga yang terjadi di Jawa Tengah masih terkendali karena beberapa langkah untuk menjaga stabilitas itu terus dilakukan. Salah satunya dengan operasi pasar.

Baca juga: Kekeringan, Kabupaten Batang Amankan Pertanian dan Ketersediaan Pangan

"Memang kalau kita lihat perkembangan kebutuhan bahan pokok atau sembako relatif normal. Ada peningkatan itu beras sama bawang putih tapi masih terkendali," jelasnya.

Hingga pekan pertama bulan September 2023, inflasi di Jawa Tengah masih cukup stabil, masih berada pada angka 3,29%. Masih sedikit di atas inflasi nasional yang berada pada angka 3,27%. Nana meminta agar kinerja itu dipertahankan dan sebisa mungkin ditingkatkan agar mencapai sasaran tahun ini pada angka 3,0 plus minus 1%.

"Alhamdulillah untuk Jawa Tengah ini kami masih menempati urutan ketiga setelah DKI Jakarta dan Banten. Kita rata-rata inflasi di 3,29%," kata Nana.

Baca juga: Posko Pangan Diharapkan Bisa Kendalikan Inflasi Harga Pangan  

Maka dari itu, Nana menginstruksikan kepada Satgas Pangan Jawa Tengah untuk meningkatkan upaya atau langkah menjaga stabilitas inflasi. Di antaranya adalah rutin turun ke lapangan untuk mengecek harga, melakukan operasi pasar, dan meningkatkan kerja sama antardaerah dan antar-instansi.

"Saya minta Pemprov, Polda, dan Kejaksaan Tinggi yang kita kenal dengan satgas pangan itu untuk mengecek bagaimana stabilitas harga pangan. Ini akan kita tingkatkan agar para distributor atau pedagang ini tidak seenaknya menaikkan harga di luar aturan yang ada. Itu yang akan kita tingkatkan," katanya.

Kepala Dinas Ketahan Pangan Provinsi Jateng Dyah Lukisari menambahkan, situasi kenaikan harga beras merupakan kumulasi dari berbagai kondisi. Pertama adalah produksi yang turun, tetapi itu sudah diperkuat dengan sinergi dengan Bulog sehingga kebutuhan terpenuhi. Bahkan per hari ini sudah diluncurkan bantuan pangan dari Bulog.

Baca juga: Harga Beras di Palu Tinggi karena Stok Minim

"Kedua, harus ada pengaturan atau regulasi yang bisa ngerem pembelian gabah dari petani tidak jor-joran," lanjutnya.

Di Jawa Tengah tren kenaikan harga beras yang lumayan tinggi ada di wilayah kering. Misalnya dari data yang terpantau pemerintah pusat, ada di wilayah Demak, Blora, Grobogan. Produksinya kurang sehingga harga menjadi tinggi. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat