visitaaponce.com

Kekeringan, Kabupaten Batang Amankan Pertanian dan Ketersediaan Pangan

Kekeringan, Kabupaten Batang Amankan Pertanian dan Ketersediaan Pangan
Ilustrasi - Dinas pangan dan pertanian Batang menyiapkan sejumlah strategi atas pertanian bisa berjalan selama kemarau.(Antara)

RIBUAN hektare sawah di Kabupaten Batang berpotensi alami kekeringan sebagai dampak kemarau panjang. Sejumlah program disiapkan pemerintah daerah di Pantura Jawa Tengah ini amankan pertanian dan ketersediaan pangan.

Para petani mulai menghentikan aktivitas bertani karena tidak ada air di sawah. "Di desa ini sudah menghentikan penanaman padi, karena tidak ada air setelah setelah adanya pengalihan sumber air dari Kedung Kramat ke desa lain," ujar Suparjo, 50, petani di Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Batang.

Hal tersebut dibenarkan Plt Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Batang Wahyu Budi Santoso. Namun dua desa yakni Depok dan Tegalsari, Kecamatan Kandeman tersebut sudah panen pada Agustus lalu, sehingga upaya penyelamatan tanaman padi sumber air dialihkan ke desa lainnya.

Baca juga: Petani Tomat di Palu Merugi Akibat Kemarau

Meskipun pengaturan air untuk pertanian telah dilakukan, lanjut Wahyu, potensi kekeringan di areal sawah cukup besar mengingat kemarau panjang tidak dapat diprediksikan. Langkah berikutnya ialah pemberian bantuan varietas bibit padi tahan kering (Inpari 32), pupuk NPK non-subsidi, pupuk remah, pupuk mikro, dan pupuk hayati untuk Optimalisasi Penambahan Indeks Pertanaman (OPIP).

Bantuan bibit dan pupuk dalam program OPIP tersebut, ujar Wahyu, telah disalurkan ke  beberapa desa di Kecamatan Gringsing yakni Lebo, Kutosari, Yosorejo, Sidorejo, Gringsing, Kutosani, dan Mentosar. Pemberian bibit itu membuat desa-desa tersebut tetap dapat menanam 3,5 kali dalam setahun. "Program lain nya juga diberikan berupa pemompaan air," imbuhnya.

Baca juga: Gencarkan Genta Organik, Kementan Kawal Sekolah Lapang di Kaltim

Desa lain mendapatkan program OPIP ini, ungkap Wahyu Budi Santoso,  yakni Desa Kranggan, Rejosari Timur, Kebumen, Harjo Timur, Tersono, Boja, Sendang dan Tanjungsari (Tersono), Desa Kedungsegong, Jolosekti, Simbangdesa, Kenconorejo, dan Ponowareng (Tulis), Desa Bandung dan Gombong (Pecalungan), Desa Amongrogo dan Ngaliyan (Limpung), Desa Binangun (Bandar), Desa Kedungmalang, Wonotunggal, Brayo Brokoh, Sendang, dan Siwatu (Wonotunggal), Desa Bulu dan Kedawung (Banyuputih).

Sedangkan ketersediaan pangan, Wahyu mengaku tidak mengkhawatirkan. Walaupun ada kenaikan harga di pasar, cadangan pangan Bulog Kabupaten Batang tersedia sebanyak 100 ton.

Selain itu Kabupaten Batang juga memiliki tiga lumbung pangan yang dikelola Gabungan Kelompom Tani (Gapoktan). Lumbung itu terletak di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Desa Tersono, Kecamatan Tersono, dan Desa Wonobodro, Kecamatan Blado. "Lumbung  tersebut selain sebagai cadangan ketersediaan pangan, juga menstabilkan harga serta atasi tengkes," tambahnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat