Warga Desa Megale Bojonegoro Dapat Bantuan Akses Air Bersih
![Warga Desa Megale Bojonegoro Dapat Bantuan Akses Air Bersih](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/f49bb29ca4fd4fe5005cb02206095aac.jpg)
WARGA Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur, kini sudah tidak kesulitan lagi mengakses air bersih.
Pasalnya, warga sekitar menerima bantuan sumur bor air bersih dari Yayasan Dana Paramita Majapahit (YDPM) dan Bumi Bhakti Foundation (BBF).
Sumur bor air bersih yang baru diresmikan Dewan Pembina YDPM Dr Tosin SH MH bersama Manajer Operasional BBF, itu, dibangun dengan kedalaman 30 meter dan debit 1,5 liter/detik sehingga mampu melayani kebutuhan air bersih bagi 300 kepala keluarga (KK) di Desa Megale.
Baca juga : Bojonegoro Siaga Kekeringan, 20 Kecamatan Potensi Krisis Air Bersih
Tosin mengatakan pembuatan sumur bor ini sangat bermanfaat dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Megale. Berdasarkan informasi yang diperoleh, setiap musim kemarau warga Desa Megale kesulitan mendapatkan air bersih.
"Inilah yang menjadi prioritas kami bersama BBF bisa membantu Desa Megale dan bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini juga salah satu dari tujuh bidang yang dilaksanakan Yayasan Dana Paramita Majapahit terkait pelayanan kepada masyarakat dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Tosin.
Tosin menambahkan pentingnya melestarikan alam dan lingkungan hidup merupakan bagian dari melestarikan kebaikan.
Baca juga : Kekeringan di Cilacap, 2.261 Warga Krisis Air Bersih
“Melestarikan alam merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan satu dua orang saja. Kegiatan ini bagian dari melestarikan kebaikan. Jadi kami mengajak semua elemen masyarakat untuk terus melakukan kegiatan semacam ini sehingga kebaikan terus bergulir dan bermanfaaat bagi warga lain yang membutuhkan,” ujarnya.
Kepala dusun setempat, Supriyanto, merasa sangat terbantu dengan sumur bor tersebut.
“Adanya sumur bor ini sangat membantu warga. Sebelum adanya bantuan ini, kami harus membeli air bersih dengan harga Rp1.000 per jerigen. Lokasi untuk membeli air ada di desa sebelah dan harus antre."
Pekerja bagian lapangan pembangunan sumur, Hamid, menjelaskan, Desa Megale memiliki kondisi sumber air yang sulit. Pihaknya mengerjakan proyek selama tiga bulan karena mengalami kegagagal tiga kali selama pengeboran.
Sementara itu, Manajer Operasional BBF Christian Onisimus Tatuwo mengatakan nantinya sumur dilengkapi teknologi internet of things yang berfungsi memantau penggunaan debit air setiap saat. (H-2)
Terkini Lainnya
Bojonegoro Siaga Kekeringan, 20 Kecamatan Potensi Krisis Air Bersih
Krisis Air Bersih Kembali Landa Rusun di Batam, Penghuni Resah
World Water Forum ke-10 dan KTT Air 2024: Krisis Air dan Urgensi Pengelolaan Air untuk Masa Depan Peradaban
Sejumlah Desa di Gunungkidul Mulai Krisis Air Bersih
7 Desa di Bangka Barat Rawan Krisis Air
7 Tips Jitu Antisipasi DBD di Musim Kemarau yang Harus Anda Tahu
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Sebagian Besar Daerah di Jawa Tengah Memasuki Kemarau, Masyarakat Diminta Waspada
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di IKN
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap