visitaaponce.com

Kekeringan di Cilacap, 2.261 Warga Krisis Air Bersih

Kekeringan di Cilacap, 2.261 Warga Krisis Air Bersih
Ilustrasi kekeringan.(ANTARA/MUHAMMAD IQBAL)

MUSIM kemarau semakin berdampak pada masyarakat di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). Hingga kini, krisis air bersih telah melanda 617 keluarga atau 2.261 jiwa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan mengatakan bahwa pihaknya terus menyuplai kebutuhan air bersih untuk warga. "Hingga sekarang, sudah ada 10 tangki dengan total 50 ribu liter yang disalurkan," jelasnya pada Rabu (5/6).

Menurutnya, pasokan air bersih sebanyak 50 ribu liter tersebut untuk warga yang bermukim di lima desa dan tersebar di tiga kecamatan. "Yakni Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, kemudian Desa Cimrutu dan Rawaapu, Kecamatan Patimuan serta Desa Gintungreja, Kecamatan Gandrungmangu," ujarnya.

Baca juga : Kekeringan Meluas, 7.500 Warga Cilacap Bergantung Suplai Air Bersih

Di kelima desa tersebut, ada 617 keluarga atau 2.261 yang mengalami krisis air bersih. Sehingga sejak akhir Mei lalu hingga sekarang, BPBD menyuplai kebutuhan air bersih untuk mereka.

Sementara Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan mengatakan pihaknya meminta masyarakat salah satunya Cilacap untuk waspada dampak kekeringan meteorologis. "Kekeringan ini terjadi karena dampak dari curah hujan yang kurang," katanya.

Selain Cilacap, kabupaten lainnya di Jateng yang diminta waspada adalah Kebumen, Purworejo, Blora, Demak, Grobogan, Rembang, Kendal, Klaten, Sukoharjo, dan Wonogiri. Sedangkan siaga kekeringan adalah Jepara dan Pati. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat