Kekeringan Meluas, 7.500 Warga Cilacap Bergantung Suplai Air Bersih
MUSIM kemarau di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) telah berdampak pada krisis air bersih yang melanda sejumlah wilayah. Hingga kini, ada 2.535 keluarga atau 7.505 jiwa yang bergantung pada suplai air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 45 ribu liter air bersih untuk 7.500 lebih warga.
“Suplai air bersih dilakukan secara berkala, sehingga diharapkan akan mampu mencukupi kebutuhan air bersih. Karena tidak ada lagi sumber air yang dapat diambil, kecuali hanya suplai air bersih,” jelas Budi pada Senin (12/6).
Baca juga: Mentan Bagikan 4 Ton Benih Padi Unggul Antikekeringan
Menurutnya, sebanyak 2.535 KK atau 7.505 jiwa yang mendapat pasokan air bersih berada di tiga kecamatan. Yakni Kawunganten, Patimuan dan Dayeuhluhur.
“Kawunganten, ada satu desa yang mengalami krisis air bersih yakni Desa Bojong. Kekeringan telah melanda Dusun Bugelsampang, Gunungjaya dan Jayagiri. Sampai sekarang kami telah menyuplai sebanyak 5 tangki atau 25 ribu liter. Karena setiap tangki berisi 5 ribu liter,” katanya.
Baca juga: Begini Upaya Kementan Antisipasi Kekeringan Dampak Fenomena El Nino
Sedangkan di Kecamatan Patimuan ada satu desa yang mendapat suplai air bersih yakni Dewsa Rawaapu, khususnya di Dusun Kalenanyar. Di dusun setempat, BPBD sudah mendistribusikan satu tangki air bersih sebanyak 5 ribu liter.
“Kecamatan yang ketiga adalah Dayeuhluhur. Di kecamatan setempat, ada dua dusun yakni Sikluk dan Cirateun tepatnya di Desa Matenggeng. Ada tiga tangki air bersih yang didistribusikan atau 15 ribu liter,” jelasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Erna Suharyati mengatakan ada 105 desa yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Cilacap yang rawan krisis air bersih karena kekeringan.
“Wilayah setempat dihuni oleh 34.275 kepala keluarga atau 102.994 jiwa. Sehingga ada ratusan ribu yang potensial mengalami kekeringan,” jelasnya.
Erna menyampaikan menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini akan tiba lebih awal dari sebelumnya. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Agustus. (Z-10)
Terkini Lainnya
Sebagian Besar Wilayah Masuk Musim Kemarau, BMKG Minta Daerah Waspada Kekeringan
Kekeringan di Cilacap, 2.261 Warga Krisis Air Bersih
SBI Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota
Polres Cilacap Siapkan 5 Pos Pengamanan di Jalur Selatan
Kasus DBD di Cilacap Melonjak, Dua Warga Meninggal Dunia
Voluntary Days Pertamina 2022, Kunjungi Desa Energi Berdikari di Kutawaru, Cilacap
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
7 Tips Jitu Antisipasi DBD di Musim Kemarau yang Harus Anda Tahu
Warga Desa Megale Bojonegoro Dapat Bantuan Akses Air Bersih
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Sebagian Besar Daerah di Jawa Tengah Memasuki Kemarau, Masyarakat Diminta Waspada
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap