visitaaponce.com

Harga Beras di Palu Tinggi karena Stok Minim

Harga Beras di Palu Tinggi karena Stok Minim
Pedagang beras merapikan dagangannya.(MI)

HARGA beras di Palu, Sulawesi Tengah, masih tinggi. Kurangnya pasokan ke pasar menjadi penyebab utamanya.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu, harga beras medium masih berada di angka Rp13.000 per kilogram. Harga itu lebih tinggi dari beberapa pekan sebelumnya yang tercatat masih Rp12.000 per kilogram.

Hal serupa terjadi pada beras jenis premium. Harga beras yang semula Rp13.000 per kilogram menjadi Rp14.000 per kilogram.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Berusaha Tahan Kenaikan Harga Beras

“Dari bulan lalu harga beras naik dan belum turun-turun,” ujar salah satu pedagang, Andi Sukri, Jumat (8/9).

Menurutnya, penyebab utama tingginya harga beras adalah pasokan yang minim dari para pengepul atau petani setempat. Itu terjadi lantaran saat ini memang belum memasuki masa panen.

Baca juga: Mendagri Minta Pemda Atensi Kenaikan Harga Beras

Adapun, stok yang beredar di Palu saat ini sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Namun, karena dipasok dari provinsi lain, harganya menjadi lebih tinggi.

Pedagang lainnya, Endang, mengaku, meski harga beras naik, tingkat pembelian konsumen masih tinggi.

“Pembelian tetap tinggi karena beras kebutuhan pokok. Apa lagi konsumen yang merupakan pengusaha rumah makan, selalu beli beras dalam jumlah besar,” ucapnya.

Endang memprediksi harga beras akan normal ketika musim panen telah tiba.

“Biasanya memang seperti itu. Ketika petani panen, stok masuk ke pasar melimpah dan harga mulai murah,” tandasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat