visitaaponce.com

Kekeringan Ekstrem, Pantura Jateng Waspada Karhutla

Kekeringan Ekstrem, Pantura Jateng Waspada Karhutla
Ilustrasi. Petugas berusaha memadamkan kebakaran di hutan di Jawa Tengah.(MI/WIDJAJADI)

KEKERINGAN terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jawa Tengah (Jateng), khuusnya pantura. Bahkan kini ada 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang dilanda kekeringan akibat kemarau panjang. BMKG
menyebut ada 58 persen wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem dengan 100-121 hari tanpa hujan.

Warga juga semakin kewalahan untuk mendapatkan air bersih, terutama wilayah yang sulit terjangkau bantuan. Sehingga mereka terpaksa menyaring air keruh dari sungai untuk kebutuhan konsumsi, termasuk menggali sumur di sawah serta dasar sungai yang sudah mengering seperti yang terjadi di Demak, Pati, Grobogan, dan Blora.

Seiring dengan itu, karhutla juga mengancam. "Saya telah perintahkan dinas dan instansi terkait untuk waspada dan tingkat pengawasan terhadap ilalang di lahan kosong yang kini mengering," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Baca juga: BNPB: Denda bagi Pelaku Karhutla Bromo sangat Kecil

Selain terhadap aparat terkait, lanjut Hevearita, juga diminta kepada warga untuk ikut mewaspadai karhutla, karena di Kota Semarang ini telah beberapa kali terjadi kebakaran lahan dan terakhir kali menyebabkan delapan truk milik perusahaan kopi yang diparkir ikut hangus terbakar.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Nurkholis mengungkapkan selama Agustus kemarin telah terjadi 72 kali kebakaran dan 58 di antaranya merupakan kebakaran lahan. Bulan ini juga telah sepuluh kali terjadi hal serupa. "Bahkan satu hari kemarin kita harus padamkan kebakaran hingga sembilan titik,"; imbuhnya.

Kebakaran di hutan Kawasan Cagar Alam Gunung Celering di Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara sudah dapat diatasi. Namun, kobaran api di blok ropis di sekitar pos jaga hingga ke blok watu tumpuk menghanguskan setidaknya 11,5 hektare lahan hutan tersebut.

Baca juga:  Rawan Karhutla, Walhi Minta Kunjungan Wisata Dibatasi dan Pengelola Taman Nasional Diawasi

"Kami kecolongan karena patroli hutan terus kami lakukan terutama pada saat kemarau panjang seperti saat ini," ujar Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Pati Barat Budi Santoso.

Kepala Polres Blora Ajun Komisaris Besar Agus Puryadi juga mengingatkan ancaman karhutla. Berdasarkan data yang dia pegang dari total luas wilayah Kabupaten Blora yang mencapai 1.956 kilometer persegi, sebanyak 46,66 persen di antaranya merupakan hutan.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji meminta semua pihak waspada terhadap karhutla terutama di kawasan Pegunungan Muria dan jalur pantura.  (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat