Rawan Karhutla, Walhi Minta Kunjungan Wisata Dibatasi dan Pengelola Taman Nasional Diawasi
![Rawan Karhutla, Walhi Minta Kunjungan Wisata Dibatasi dan Pengelola Taman Nasional Diawasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/0c70d5bf0701d4a85849a17a67d79f80.jpg)
MUSIM kemarau berkepanjangan telah menyebabkan kekeringan yang meningkatkan skala kerawanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Meski begitu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan, cuaca ekstrem bukanlah penyebab utama karhutla, tapi juga pemicu lainnya.
Ia merujuk pada kejadian kebakaran di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies Savana Kaldera Tengger Kawasan Wisata Bromo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), Jawa Timur.
"Ada pemicu lainnya yang sangat berperan dalam kebakaran, yakni aktifitas manusia," cetus Ketua Badan Pembina Forum Komunikasi Kader Konservaksi Indonesia (BPFK3I) dan juga Ketua Dewan Daerah Walhi Jawa Barat, Dedi Kurniawan, Senin (11/9).
Baca juga : Sejumlah Objek Wisata di Jatim Ditutup Akibat Karhutla
Ia mengatakan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi lebih banyak karena aktivitas manusia, baik disengaja atau tidak disengaja dalam berbagai aktivitas perkebunan dan wisata.
Kasus kebakaran di TN BTS misalnya, disebabkan dari kecerobohan pengunjung yang melakukan photoshoot Preweeding dengan flare di sana.
Baca juga : Manajer Wedding Organizer Jadi Tersangka Kebakaran di Bukit Teletubbies Bromo
Selain kecerobohan pengunjung, tegas Walhi, pengelola TN BTS juga punya andil karena lemahnya pengawasan. Karena itu, Walhi mendesak agar pengelola TN BTS juga diperiksa oleh polisi.
"Ini hanya satu dari aktifitas yang kebetulan terekam dan diketahuinya, tapi kebakaran lainnya berada di beberapa kawasan seperti Gunung Ceremai, Gunung Argopuro, Gunung Guntur dan lainnya penyebabnya bukan hanya cuaca ekstrem tapi semuanya itu ada pemicunya," ujarnya.
Menurutnya, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi agar dianalisa untuk dijadikan bahan kajian, tindakan dan pengawasan pembuatan regulasi pengetatan aktifitas pemicu. Karena, beberapa kawasan hutan konservasi maupun hutan lindung bukan hanya akibat dari cuaca ekstrem tapi adanya aktifitas manusia tetapi adanya kebakaran itu agar dibatasi kunjungan wisata dan tingkatkan pengawasan.
"Untuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) agar pemerintah melakukan upaya dengan membatasi kunjungan wisata hingga meningkatkan pengawasan. Karena, Karhutla yang terjadi bukan hanya dari cuaca ekstrim tapi ada pemicu lain sangat berperan dalam kebakaran," paparnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Empat Pengusaha Tambak Udang Tersangka Perusakan Taman Nasional Karimunjawa Segera Disidangkan
Individu Baru Hiu Paus Ditemukan di Teluk Cendrawasih
Pendaki di TNGGP Ditemukan Meninggal Dunia di Toilet
Mobil Masuk Jurang di TNBTS, Empat Meninggal Dunia
8.525 Orang Padati Kawasan Gunung Bromo saat Libur Panjang
Erni Suyanti Abdikan Hidup untuk Menolong Satwa Liar
50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo
Viral Turis Asing Peloroti Celana di Atas Jeep Bromo, Warga Tengger Marah
Wisata Gunung Bromo Dibuka Kembali
Pasangan Pengantin Flare Bakal Tuntut Balik Pengelola TN Bromo karena Lalai
Kerja Sama Bidang Ekonomi Dorong Daya Saing Daerah
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap