visitaaponce.com

Rawan Karhutla, Walhi Minta Kunjungan Wisata Dibatasi dan Pengelola Taman Nasional Diawasi

Rawan Karhutla, Walhi Minta Kunjungan Wisata Dibatasi dan Pengelola Taman Nasional Diawasi
Api melahap kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, pada 9 September 2023.(AFP/Aman Rochman)

MUSIM kemarau berkepanjangan telah menyebabkan kekeringan yang meningkatkan skala kerawanan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Meski begitu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan, cuaca ekstrem bukanlah penyebab utama karhutla, tapi juga pemicu lainnya.

Ia merujuk pada kejadian kebakaran di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies Savana Kaldera Tengger Kawasan Wisata Bromo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), Jawa Timur.

"Ada pemicu lainnya yang sangat berperan dalam kebakaran, yakni aktifitas manusia," cetus Ketua Badan Pembina Forum Komunikasi Kader Konservaksi Indonesia (BPFK3I) dan juga Ketua Dewan Daerah Walhi Jawa Barat, Dedi Kurniawan, Senin (11/9).

Baca juga : Sejumlah Objek Wisata di Jatim Ditutup Akibat Karhutla

Ia mengatakan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi lebih banyak karena aktivitas manusia, baik disengaja atau tidak disengaja dalam berbagai aktivitas perkebunan dan wisata.

Kasus kebakaran di TN BTS misalnya, disebabkan dari kecerobohan pengunjung yang melakukan photoshoot Preweeding dengan flare di sana.

Baca juga : Manajer Wedding Organizer Jadi Tersangka Kebakaran di Bukit Teletubbies Bromo

Selain kecerobohan pengunjung, tegas Walhi, pengelola TN BTS juga punya andil karena lemahnya pengawasan. Karena itu, Walhi mendesak agar pengelola TN BTS juga diperiksa oleh polisi.

"Ini hanya satu dari aktifitas yang kebetulan terekam dan diketahuinya, tapi kebakaran lainnya berada di beberapa kawasan seperti Gunung Ceremai, Gunung Argopuro, Gunung Guntur dan lainnya penyebabnya bukan hanya cuaca ekstrem tapi semuanya itu ada pemicunya," ujarnya.

Menurutnya, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi agar dianalisa untuk dijadikan bahan kajian, tindakan dan pengawasan pembuatan regulasi pengetatan aktifitas pemicu. Karena, beberapa kawasan hutan konservasi maupun hutan lindung bukan hanya akibat dari cuaca ekstrem tapi adanya aktifitas manusia tetapi adanya kebakaran itu agar dibatasi kunjungan wisata dan tingkatkan pengawasan.

"Untuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) agar pemerintah melakukan upaya dengan membatasi kunjungan wisata hingga meningkatkan pengawasan. Karena, Karhutla yang terjadi bukan hanya dari cuaca ekstrim tapi ada pemicu lain sangat berperan dalam kebakaran," paparnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat