visitaaponce.com

Hasil SCM ke-2 di Bali jadi Dasar Pelaksanaan 10th World Water Forum 2024

Hasil SCM ke-2 di Bali jadi Dasar Pelaksanaan 10th World Water Forum 2024
Wakil Presiden World Water Council (WWC) Eric Tardieu(Dok: Kominfo)

The 2nd Stakeholders Consultation Meeting (SCM) yang diadakan di Bali pada 12--13 Oktober 2023 resmi ditutup pada Jumat (13/10) petang. Hasil pertemuan berupa sejumlah komitmen dan rencana aksi konkret terkait permasalahan air global, akan dibahas lebih lanjut di pertemuan 10th pada Mei 2024 di tempat yang sama.

Wakil Presiden World Water Council (WWC) Eric Tardieu menyampaikan bahwa dalam dua hari penyelenggaraan SCM ke-2, semakin terlihat jelas ide dan inisiasi yang akan dibahas pada World Water Forum mendatang, khususnya pada proses politik, tematik, dan regional.

“Kita menginginkan sebuah forum dengan aksi nyata. Dalam dua hari ini, saya mendengar bahwa sesi breakout dari proses tematik menghasilkan pembahasan yang begitu konkret, kaya, dan nilai tambah yang kuat untuk dibahas dan dikerjakan lebih lanjut,” ujar Eric pada acara penutupan SCM ke-2 seperti tertera dalam situs infopublik, Kominfo.

Menurut Eric, banyaknya input yang berkualitas tersebut menegaskan bahwa agenda SCM begitu penting sebagai langkah dan kerja kolektif menuju penyelenggaraan World Water Forum 2024.

Usai penutupan, pada hari yang sama berlangsung sesi wawancara yang dimoderatori oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong, yang dihadiri narasumber Wakil Presiden WWC Eric Tardieu dan Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah.

“Kita sudah banyak berdiskusi menerima input dan mendapatkan kontribusi baru, dan saat ini sekitar 150 potensi tematik yang kita terima dan dari sini kita dapat lebih jelas melihat visi yang akan dibawa. Proses regional juga berjalan baik dan kita akan terus melanjutkan hal tersebut guna mendapatkan agenda program yang akan dijalankan pada 10th WWF di 2024,” tambah Eric.

Dalam kesempatan itu, Zainal Fatah menyampaikan bahwa di luar SCM ke-2 ini telah berlangsung juga beberapa pertemuan penting pada satu hari sebelumnya, seperti bilateral talk dengan beberapa negara dan lembaga. “Yang menggembirakan adalah pada SCM ke-2 ini, jumlah peserta internasional meningkat 1,5 kali lipat dibanding di Jakarta yakni lebih dari 1000 peserta,” terang Zainal.

Melanjutkan agenda SCM ke-1 yang berlangsung pada Februari 2023 lalu, agenda SCM ke-2 kali ini turut membahas lebih lanjut tentang enam subtema dalam proses tematik. Keenam subtema tersebut dibahas pada breakout session yang diikuti oleh berbagai pemangku kepentinga,n baik pemerintah, lembaga, praktisi, asosiasi, hingga individu yang memiliki perhatian kepada sumber daya air.

Subtema pertama yakni Water Security and Prosperity, menghasilkan lima topik yaitu manajemen pasokan dan permintaan air yang baik (sound water supply and demand management), ekonomi sirkular di sektor air dan sumber daya air non konvensional (circular economy in the water sector and non conventional water resources), air untuk pangan dan pertanian (water for food and agricultural), air untuk energi (water for energy), dan kerawanan air dan pembangunan (water insecurity and development).(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat