visitaaponce.com

Chefis Resto Angkat Tema Akulturasi Arab dan Tionghoa

Chefis Resto Angkat Tema Akulturasi Arab dan Tionghoa
Chefis Resto di Cirebon, Jawa Barat, merayakan ulang tahun yang keempat dengan menggelar budaya Timur Tengah dan Tionghoa.(Ist)

TERINSPIRASI dari kisah cinta Sunan Gunung Jati dengan seorang putri Kaisar Tiongkok Ong Tien Nio, Chefis Resto mengangkat tema 'Akulturasi Arab-Tionghoa'. Tema itu diangkat dalam rangka memeriakan ulang tahun ke-4 restoran Arab Chefis Resto yang berlangsung di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (29/10).

"Kami sengaja mengangkat tema akulturasi Arab-Tionghoa karena Cirebon ini lahir dari sebuah budaya keguyuban dan kearifan lokal yang harus selalu kita rawat," kata Owner Chefis Resto, Sefi Khirrijul Yaman, dalam keterangannya.

Sefi menjelaskan, Chefis Resto bukan hanya sebuah restoran yang menyajikan kuliner khas Timur Tengah tetapi juga diharapkan bisa memperkenalkan ciri khas Cirebon sebagai sebuah daerah yang kaya akan tradisi dengan ragam masyarakatnya yang majemuk.

"Chefis Resto adalah restoran Arab tapi dalam perjalanan empat tahun ini kami melihat konsumen yang datang ke tempat kami ternyata bukan hanya konsumen asli Cirebon atau turunan Arab, kami memperhatikan keturunan Tionghoa ternyata banyak juga yang datang ke resto kami dan hobi kuliner Arab, dari sini kami kemudian membikin tema akulturasi Arab-Tionghoa," katanya.

Pada gala dinner peringatan ulang tahun Chefis Resto, Sabtu (28/10), ditampilkan sebuah atraksi barongsai di halaman parkiran Chefis Resto menyambut tamu-tamu.  Suasana kemudian berubah di area dalam Chefis Resto, tamu-tamu dimanjakan dengan hiburan musik gambus khas Timur Tengah yang dimainkan oleh grup Al-Jazeera.   

"Malam ini banyak inspirasi kafenya Arab, tapi tarinya barongsai. Ini sejalan dengan pemerintah daerah, kita tidak memiliki apa-apa yang kita punya adalah warisan budaya, sejarah dan religi," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, dalam sambutannya saat gala dinner.


Baca juga: Kalimantan Selatan Pecahkan Rekor Dunia MURI Pencak Silat


Menurut Agus, inilah kekayaan yang merupakan modal utama Cirebon, kota wisata berbasis budaya yang memiliki 11 kawasan wisata mulai dari kawasan Arab, pecinan, kawasan religi, pesantren dan lain-lain. "Mudah-mudahan yang diimpikan Kang Sefi bisa terwujud dan kami siap berkolaborasi karena pemerintah punya keterbatasan," ujar Agus.
 
Sementara itu Habib Umar Al-Kaff, Owner Habib Mart, yang hadir mewakili komunitas Arab Cirebon, juga memberikan apresiasi kepada Sefi yang telah menggelar acara ini. "Kita semua saudara, pada dasarnya semua agama mengajarkan persaudaraan untuk itu kita harus saling mengenal. Selamat ulang tahun buat Chefis Resto," katanya.

Ketua Yayasan Haji Karim Qei, Harry Saputra Gani, yang juga hadir di acara ini juga tak lupa memberikan pujian atas terselengaranya acara yang penuh inspirasi ini. "Dari pertama kali datang saya langsung tersentuh. HUT ke-4 Chefis Resto ini sangat indah karena kami bisa melihat akulturasi yang sangat indah. Ini niatan untuk mewujudkan ukhuwah wathoniyah. Semakin sukses berkah dan manfaat serta memberi manfaat kepada Cirebon," katanya.

Gala dinner ulang tahun ke-4 Chefis Resto menyajikan makan malam bersama dengan sajian menu Arabian Food dan Chinese Food di iringi performa musik kolaborasi Gambus dan Mandarin serta tarian sufi dan barongsai. 

Tamu undangan juga menikmati obrolan seru bersama ulama, budayawan, motivator, cendekiawan, entrepreuner dan beberapa tokoh masyarakan Cirebon. (RO/I-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat