Kementan Kenalkan Olahan Pangan dari Bekatul kepada Peserta Afrika
![Kementan Kenalkan Olahan Pangan dari Bekatul kepada Peserta Afrika](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/f736c426a9a28432f88ca002ff75d459.jpg)
KEMENTERIAN Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melalui Kerja Sama Pembangunan Internasional (KSPI), didanai oleh Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan, meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dan penyuluh pertanian di negara-negara Afrika pada kegiatan International Training Course on Rice Agribusiness for African Countries, yang dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Jawa Barat, 5-18 November 2023.
Kementan bertekad mewujudkan kedaulatan pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia sehingga kesejahteraan petani tercapai. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaPertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pertanian akan menguntungkan bila bergerak dari hulu hingga hilir, yang artinya harus menerapkan agribisnis.
Sejalan dengan pernyataan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, yang mengatakan bahwa pengolahan hasil pertanian merupakan kegiatan mengubah bahan pangan menjadi aneka ragam bentuk dan macam. "Di samping untuk memperpanjang daya simpan, dengan pengolahan diharapkan meningkatkan nilai tambah produk," kata Ajat dalam keterangan yang diterima Sabtu (11/11).
Pada Kamis (9/11), 12 peserta dari negara Afrika terdiri atas sembilan pria dan tiga wanita yang terbagi menjadi tiga kelompok didampingi Widyaiswara spesialisasi pengolahan hasil pertanian, Saptoningsih, dan petugas laboratorium, melaksanakan kegiatan praktik pengolahan bekatul menjadi brownis dan eggroll.
Baca juga: Dukung Pelestarian Lingkungan, Akulaku Tanam Ribuan Bibit Mangrove di Bali
Satu persatu bahan membuat brownis bekatul yaitu tepung bekatul, tepung terigu, cokelat blok, mentega, telur, gula, gula palm, susu kental manis cokelat, susu bubuk, baking powder, cake emulsifier, cokelat bubuk, vanila esent dicampurkan. Lalu adonan dicampur, diletakkan di loyang, ditaburi kacang almond dan parutan keju, dan dipanggang selama 45 menit suhu 160 derajat. Setelah matang, kue dipak dan diberi label.
Sembari menunggu brownis bekatul matang, peserta membuat adonan eggroll bekatul yang terdiri dari tepung bekatul, tepung terigu, tepung sagu, telur, mentega, gula, baking powder, cake emulsifier, dan milk powder. Adonan pun dicetak menggunakan cetakan eggroll.
Awalnya peserta terlihat kesulitan mencetak adonan menjadi eggroll, namun dengan kesabaran dan bimbingan dari widyaiswara dan petugas, satu persatu eggroll selesai dicetak dan dikemas serta diberi label.
Salah satu peserta dari Ministry of Fisheries and Livestock Republic of Zambia, Cuthbert Mutakwa, Aquaculture Technical Officer, mengatakan, "Hari ini kami belajar banyak tentang olahan pangan, yaitu brownis dan eggroll. Olahan pangan ini belum pernah ada di Zambia, namun bahan-bahannya semuanya ada di Zambia."
Lebih lanjut Cuthbert mengatakan sepulang dari Indonesia akan menularkan ilmunya bagaimana membuat eggroll dan brownis berbahan dasar tepung bekatul karena ternyata bekatul bagus untuk kesehatan, kaya serat dan rendah kadar gula seperti yang dijelaskan oleh widyaiswara BBPP Lembang.
"Eggroll dan brownis ini sangat lezat dan kami sangat menikmati membuatnya dan kami pastinya akan semangat membuatnya setelah kembali ke Zambia," ucap Cuthbert. (RO/I-1)
Terkini Lainnya
Platform LMS Pamong Desa Diluncurkan Kemendagri
Ratusan Pemuda Ikuti Program Pahlawan Ekonomi Nusantara dari Kementerian Sosial
PDIP akan Gelar Pelatihan Tim Kampanye untuk Pilkada 2024
Implementasi Inklusivitas, Bekali Kelompok Marjinal dengan Keahlian Digital Marketing
Dokter Ikuti Pelatihan Operasi Aneurisma Otak untuk Cegah Strok
SDM Unggul Kunci Utama Ciptakan Lingkungan Kerja Kondusif
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap