visitaaponce.com

BPBD Banjar Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

BPBD Banjar Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Banjir melanda Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (5/3).(ANTARA/BAYU PRATAMA S)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengaktifkan tim reaksi cepat (TRC) guna mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Tercatat 118 desa yang tersebar pada 11 kecamatan di Kabupaten Banjar merupakan daerah rawan bencana.

"Menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Kalsel tentang kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi beberapa waktu lalu, Pemkab termasuk BPBD Banjar telah melakukan langkah-langkah mitigasi bencana. Salah satunya adalah mengaktifkan tiga unit TRC yang bertugas siang dan malam hari," ungkap Kepala BPBD Banjar, Warsita, Senin (20/11).

Upaya mitigasi bencana lainnya adalah melaksanakan sosialisasi, melaksanakan rapat koordinasi, dan apel kesiapsiagaan bencana banjir. Kemudian juga memantau perkembangan kenaikan permukaan air melalui EWS yang terpasang di jalur Sungai Riam Kiwa dan Sungai Riam Kanan.

"Pekan depan kita akan menggelar apel kesiapsiagaan bencana banjir. Normalisasi sungai juga dilakukan oleh Dinas PUPR," kata Warsita.

Kabupaten Banjar merupakan salah satu kabupaten rawan bencana hidrometeorologi di Kalsel. Tercatat ada 118 desa di 11 kecamatan masuk kategori rawan bencana.

Baca juga:

Cuaca Ekstrem Dominasi Bencana di Kota Sukabumi

Awas, Gelombang Tinggi Mulai Mengancam Perairan Jawa Tengah

Data Pusdalops BPBD Banjar mencatat pada Februari-Maret 2023 bencana banjir menyebabkan 20.619 rumah yang dihuni 24.459 keluarga atau 77.500 jiwa terdampak banjir.

Sementara bencana angin kencang sepanjang sepanjang 2023 ini sebanyak 31 kali kejadian yang melanda 51 desa dan menyebabkan 381 rumah warga rusak.

Saat ini sejumlah daerah di Kalsel mulai mempersiapkan diri menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi atau disebut batingsor. Kepala BPBD Kalsel R Suria Fadliansyah mengatakan Gubernur Kalsel telah menerbitkan surat edaran tentang antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, puting beliung, tanah longsor, dan gelombang tinggi (batingsor) kepada bupati dan wali kota menjelang datangnya musim penghujan.

"Karhutla saat ini sudah jauh berkurang meski masih ada titik api di beberapa daerah. Kalsel saat ini menghadapi peralihan musim penghujan sehingga perlu kewaspadaan bencana hidrometeorologi seperti banjir, puting beliung, tanah longsor, dan gelombang tinggi," tutur Suria.

Diterbitkannya surat edaran ini juga mempertimbangkan kondisi cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejumlah daerah di Kalsel belakangan ini. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat