Alam Tampung Aspirasi dan Diskusi Bersama di Makassar
![Alam Tampung Aspirasi dan Diskusi Bersama di Makassar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/0acc82a8402e0f6b1095e54e92043a4d.jpg)
PUTRA calon presiden nomor urut 3, Muhammad Zinedine Alam Ganjar bertemu dengan sejumlah relawan Garuda Milenial, Srikandi, Banteng Muda Indonesia dan lain sebagainya.
Pertemuan tersebut dilakukan di secara terbuka dan dihadiri oleh ratusan relawan, serta menghasilkan sejumlah isu strategis dan diskusi interaktif antara relawan dan Alam.
Acara berlangsung di Popsa District, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan (5/12).
Baca juga: Tim AMIN Gunakan Medsos untuk Menarik Suara Kaum Gen Z
Dari sejumlah diskusi yang muncul, ada satu pertanyaan menarik terkait, salah satunya terkait riset.
Alam menilai, pentingnya negara untuk mengembangkan dana riset secara lebih optimal dalam menciptakan hal-hal baru untuk kemajuan suatu negara.
Baca juga: Anak Muda Jangan Jadi Zombie Politik
"Kita bisa lihat contoh-contoh di negara lain yang mengalokasikan dana riset cukup besar karena dana riset pun menjadi sebuah basis bagaimana terobosan baru diciptakan oleh negara, setidaknya memfasilitasi teman-teman untuk berkreasi," kata Alam.
Berdasarkan data terakhir UNESCO, besaran anggaran riset yang dialokasikan pemerintah Indonesia pun masih sangat rendah (0,1% dari Pendapatan Domestik Bruto pada 2021) bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga (0,5% di Thailand, 1,3% di Malaysia, dan 2,1% di Singapura).
Persoalan tersebut seringkali banyak peneliti muda kesulitan untuk mendapatkan akses riset yang memadai. Sehingga menyebabkan ketimpangan dalam pengembangan penelitian di Indonesia. Selain itu, Alam pun mencermati bagaimana data riset di Indonesia yang tidak satu pintu. Alam melihat seringkali ada data riset yang berbeda dalam cakupan yang sama.
Untuk itu, menurut Alam pentingnya data riset yang terintegrasi satu pintu guna memudahkan para peneliti untuk memperoleh informasi yang sama.
"Nanti akan ada satu data, dimana satu data itu akan dipakai untuk keseluruhan lembaga negara, data tersebut akan terintegrasi sehingga tidak ada tumpang tindih dan perbedaan data antar lembaga, apabila nantinya ada persoalan hal tersebut akan lebih mudah evaluasi karena aksesnya satu pintu," pungkas Alam. (RO/Z-7)
Terkini Lainnya
SBM ITB Dukung Penyelenggaraan Diskusi AACSB di Bali
Dorong Keterlibatan Semua Pihak dalam Pencegahan dan Pengendalian TB
Ariston Goes To Bandung Exhibition Kenalkan Produk Kenyamanan dan Kehangatan di Rumah
Perkuat Kolaborasi dan Bangun Kepercayaan di Industri Jasa Keuangan Pasca Pemilu
JCI Gelar Diskusi Strategi dan Peluang Properti & Investasi di 2024
Bromat Berlebih pada AMDK Bahayakan Kesehatan
RSUP Dr M Djamil Kembangkan Jejaring Biobank
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap