visitaaponce.com

Wisata Minat Khusus Alam Liar Pulau Curiak di Geopark Meratus Terus Berkembang

Wisata Minat Khusus Alam Liar Pulau Curiak di Geopark Meratus Terus Berkembang
Bekantan, salah satu daya tarik wisata alam liar di Pulau Curiak, Geopark Meratus, Kalimantan Selatan.(MI)

WISATA alam minat khusus alam liar di Pulau Curiak dan Desa Wisata Muara Kanoko, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan terus berkembang. Kehidupan alam liar di pulau yang berada di tengah Sungai Barito ini menjadi daya tarik bagi wisatawan asing yang mengunjungi kawasan geopark Meratus.

"Pulau Curiak ini menjadi destinasi wisata minat khusus yang diminati wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Selain faktor keindahan alam berupa hutan mangrove juga keberadaan satwa bekantan dan satwa eksotis alam liar lainnya," tutur Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), Amelia Rezeki, Jumat, (15/12).

Pulau Curiak yang dikelola Yayasan SBI ini pada 2015 lalu mencatat populasi bekantan sebanyak 14 ekor dan kini sudah bertambah menjadi 42 ekor. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan konservasi huta mangrove jenis rambai yang menjadi sumber makanan utama bekantan.

Baca juga: Menguji Andrenalin di Jembatan Gantung Rengganis

Foto: Pusat penelitian bekantan dan kawasan mangrove di pulau Curiak, Kalsel. (Dok. MI/Denny Susanto)

Demikian juga dengan luas areal konservasi dan stasiun penelitian bekantan di Pulau Curiak yang awalnya hanya 2,4 hektare kini bertambah menjadi 10 hektare lewat program buyback land (wakaf tanah). Dikatakan Amelia dari waktu ke waktu jumlah kunjungan wisatawan di Pulau Curiak terus meningkat.

Umumnya para wisatawan asing berkunjung ke Pulau Curiak 1 sampai 2 minggu untuk menikmati keindahan alam dan satwa liar. "Bahkan nyamuk dan suara jangkrik justru disukai wisatawan asing," kata Amelia yang berprofesi sebagai dosen Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin ini.

Baca juga: Green Canyon Bersolek Sambut Wisatawan Libur Natal dan Tahun Baru

Pulau Curiak, sebuah pulau kecil di tengah Sungai Barito yang masuk wilayah Desa Kanoko, Kabupaten Barito Kuala. Pulau ini dapat dijangkau menggunakan perahu motor sekitar 30 menit dari dermaga Kuin Banjarmasin.

Di pulau ini dibangun Pusat Penelitian Bekantan dan Konservasi Mangrove jenis Rambai.

"Pulau Curiak merupakan salah satu situs geopark Meratus untuk konservasi alam dan edukasi. Wisata minat khusus ini juga berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar seperti penyediaan transportasi, makanan maupun suvenir bagi wisatawan," ungkap Ketua Harian BP Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana.

Nantinya wisata Pulau Curiak ini akan dikoneksikan dengan wisata dan situs geopark yang ada di sepanjang Sungai Barito seperti industri perahu tradisional (jukung) Pulau Sewangi, kampung Sasirangan, rumah lanting, museum Wasaka hingga situs Pasar Terapung.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat