visitaaponce.com

Sekelompok Warga Bandung Demo Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Sekelompok Warga Bandung Demo Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Ilustrasi nyamuk Wolbachia.(Freepik)

SEKELOMPOK warga Kota Bandung yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Nyamuk (AMAN) berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar) Jabar. Mereka memprotes pemerintah yang memaksakan menyebarkan nyamuk Wolbachia di Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Dalam aksinya, mereka memasang spanduk-spanduk berisi protes penyebaran nyamuk, yang diklaim pemerintah dapat mengantisipasi perkembangan nyamuk penyebab demam berdarah tersebut. Mereka beranggapan penyebaran nyamuk ini sudah meresahkan masyarakat dan bisa berujung pada tindak kriminal.

Mereka meminta Menteri Kesehatan (Menkes) menangkap kembali nyamuk-nyamuk yang sudah disebar tersebut, untuk kemudian diisolasi di rumah Menkes saja.

Baca juga: Wolbachia Turunkan Kematian Akibat DBD di Yogyakarta

Ketua Majelis Adat Sunda, Ari Mulia Subagja saat melakukan aksi Senin (18/12), mengatakan kedatangan warga ini untuk menyampaikan aspirasi menolak penyebaran nyamuk wolbachia di sejumlah titik di wilayah Jabar, khususnya Kota Bandung.

“Kita harus menolak penyebaran nyamuk Wolbachia ini demi kemaslahatan bersama," ujar Ari Mulia Subagja.

Aksi ini diikuti sejumlah komunitas seperti Majelis Adat Sunda, Southland, Tentara Langit dan sejumlah masyarakat Kecamatan Ujungberung dan lainnya. Seperti diketahui sejak beberapa bulan lalu, pemerintah sudah melepaskan jutaan telur nyamuk di daerah Ujungberung, Kota Bandung. Padahal warga setempat belum mendapatkan sosialisasi mengenai program pelepasan nyamuk tersebut.

Baca juga: Warga Kupang Tolak Penyebaran Wolbachia, si Nyamuk Berdasi

Menurut Ari, aksi ini adalah sebuah aksi damai, untuk meminta penjelasan mengenai program penyebaran nyamuk Wolbachia. Mestinya program ini tidak dilakukan, karena tetap yang menjadi bahan percobaan adalah masyarakat.

“Karena ada beberapa contoh negara yang sudah disebarkan nyamuk ini, seperti Singapura. Memang awalnya DBD berkurang, namun setelah empat tahun, kasus DBD malah naik hingga 200 persen. Belum lagi dampak ekologi alam yang terganggu,” ungkapnya.

Sementara itu Mantan Menkes Siti Fadilah Supari di Kota Bandung beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa proyek nyamuk wolbachia ini semestinya tidak dilaksanakan di Indonesia.

“Masa rakyat kita mau dijadikan eksperimen, padahal banyak hal dari penelitian ini yang belum terungkap faktanya di lapangan, harusnya pemerintah berpikir lebih jernih,” terangnya.

Membatalkan proyek ini kata Siti Fadilah akan jauh lebih baik, karena yang akan jadi korban tetap rakyat Indonesia. Harusnya semua pihak lebih nasionalis untuk melaksanakan program kesehatan.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat