visitaaponce.com

Harga Beras Medium Merangkak Naik di Padang, Ini Strategi Pemkot Padang Bantu Warga

Harga Beras Medium Merangkak Naik di Padang, Ini Strategi Pemkot Padang Bantu Warga
Stok beras di gudang bulog Padang, Sumatra Barat(Antara/Iggoy El Fitra)

KENAIKAN harga beras medium di Padang terus terjadi. Beras medium varietas 42 yang biasanya dijual Rp135.000-140.000 per 10 kg, kini harganya menjadi Rp160.000 per kg. Sementara beras varietas Sokan dan Anak Daro melonjak menjadi Rp175.000-180.000 per 10 kg.

"Bawa uang Rp500.000 ke pasar, hanya dapat 2 karung beras (masing-masing 10 kg), sedikit cabai, ubi, telur," kata Meli, seorang warga Padang, Rabu (21/2).

Kondisi itu membuatnya pusing memikirkan belanja untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara Pemerintah Kota Padang Panjang siapkan optimalisasi strategi 4K untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok. Kenaikan harga tersebut terjadi merata di seluruh Indonesia.

Baca juga : Harga Beras di Surabaya Belum Ada Tanda Bakal Turun

Adapun optimalisasi strategi 4K itu, kata Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako Putra Dewangga, diantaranya memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

"Pemko sudah melakukan konsolidasi seluruh OPD terkait seperti Dinas Perdakop UKM, Dinas Pangan dan Pertanian, Dinas Sosial PPKBPPPA, Dishub, Dinas PUPR, BPKD, Bappeda dan Setdako untuk mengambil langkah-langkah strategis mengatasi kenaikan harga komoditi tersebut," jelas Putra.

Ditambahkannya, dikoordinir Asisten 2 Setdako bersama Kadis Pangan Pertanian, Kadis Perdakop UKM dan Kabag Perekonomian SDA pada Jumat (16/2) lalu juga sudah berkoordinasi dengan UPTD Distribusi, Akses dan Pasokan Pangan Provinsi Sumbar untuk ikut membantu ketersediaan pasokan pangan di Padang Panjang.

Baca juga : Pedagang di Cianjur Bingung, Stok Beras Mencukupi tapi Harga Naik

"Program lain di antaranya program gerakan menanam, gerakan pangan murah, gerakan stop boros pangan, warung sembako murah dan operasi pasar," sebutnya.

Selain itu, tambah Putra, jika diperlukan akan digelontorkan APBD khususnya anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mendukung pengendalian kenaikan harga komoditas pangan.

Dijelaskannya, komoditas cabai kembali mengalami kenaikan harga akibat faktor cuaca yang memasuki musim penghujan di sejumlah daerah sentra. Sehingga mempengaruhi hasil produksi petani.

Baca juga :  Hari Pencoblosan Pemilu 2024, Mayoritas Harga Komoditas Pangan Alami Kenaikan

"Begitu juga dengan beras mengalami kenaikan harga nasional akibat pasokan yang masih belum mampu memenuhi permintaan pasar. Ini akibat produktivitas lahan petani belum maksimal karena masih adanya efek dari fenomena El nino," ulasnya.

Adapun komoditi yang alami kenaikan harga di antaranya beras kualitas I naik Rp83 dari Rp17.084 menjadi Rp17.167/kg. Beras kualitas II naik Rp83 dari Rp16.167 menjadi Rp16.250/kg. Beras kualitas III naik  Rp500 dari Rp15.333 menjadi Rp15.833/kg.

Daging ayam broiler naik Rp1.667 dari Rp28.500 menjadi Rp30.167/kg. Telur ayam ras naik Rp266 dari Rp28.134 menjadi Rp28.400/kg. Cabai hijau naik Rp9.334 dari Rp49.333 menjadi Rp58.667/kg. Cabai rawit naik Rp4.167 dari Rp61.667 menjadi Rp65.834/kg. Cabai merah naik Rp11.000 dari Rp58.667 menjadi Rp69.667/kg.

Bawang merah naik Rp833 dari Rp33.667 menjadi Rp34.500/kg. Minyak goreng curah naik Rp1.000 dari Rp16.000 menjadi Rp17.000/kg. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat