visitaaponce.com

Permukiman di Kaki Gunung Marapi Sumbar Diterjang Banjir Lahar Dingin

Permukiman di Kaki Gunung Marapi Sumbar Diterjang Banjir Lahar Dingin
Letusan gunung Marapi pada Februari 2024, sejak saat itu Marapi secara berkala mengeluarkan abu vulkanik dan lahar dingin.(Dok. Antara)

Banjir lahar dingin dari gunung Marapi terjadi di ruas jalan dan sejumlah permukiman warga di Bukit Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (5/4) sore.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Media Indonesia, banjir tersebut diduga berkaitan dengan aktivitas vulkanik di Gunung Marapi yang mengakibatkan aliran lahar yang membawa material lumpur.

Informasi ini dibenarkan Camat Canduang, Syahrul Hamidi. Ia menyebut, hingga berita ini diturunkan, banjir lahar dingin masih menerjang kawasan Bukit Batabuah.

Baca juga : Intensitas Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Kembali Meningkat

“Kondisi terkini masih banjir lahar dingin kita masih mengkomunikasikan dengan BPBD,” ujarnya.

Syahrul menyebut, saat ini pihaknya tengah memonitor dampak banjir lahar dingin yang terjadi sekitar pukul 15.45 WIB. Untuk dampak, Syahrul menyebut banjir lahar dingin baru tampak menyapu jalan Bukit Batabuah dan Lasi.

“Kita sedang monitor apa dampaknya yang jelas jalan bukit Batabuah-Lasi,” sebutnya.

Baca juga : Pengungsi Erupsi Marapi di Sumbar Kian Bertambah

Terpisah, Walinagari Sungai Pua, Ade F Dt Sinaro Intan juga menyebut air bercampur lumpur juga menerpa daerahnya, persisnya di Kapalo Koto. Saat ini katanya, masyarakat setempat masih berjibaku mengatasi luapan air yang menggenangi ruas jalan.

“Rumah warga tidak ada terdampak, hanya saja air meluap dan merobohkan pos ronda,” sebutnya.

Ade tidak berani berspekulasi bahwa banjir beserta lumpur tersebut berkaitan dengan aktivitas Gunung Marapi. Katanya, intensitas hujan tinggi di hulu.

Baca juga : Gunung Marapi Berstatus Siaga dan Terus Erupsi, Warga Tetap Aktivitas Seperti Biasa

“Entah ada kaitannya atau tidak, yang jelas hujan deras di hulu, apakah ini aliran Marapi belum diketahui,” katanya.

Sementara jalan nasional (utama) yang menghubungkan Padang - Bukittinggi via Padang Panjang, sudah bisa dilewati sekitar pukul 18.40 WIB. Sebelumnya, jalan paling sibuk di Sumatra Barat itu terputus akibat diterjang banjir lahar dingin di Jorong Koto Nan Gadang, Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Jumat (5/4) sore.

"Untuk titik banjir di lokasi Jorong Koto Nan Gadang, Nagari Aie Angek (Jembatan Kelok Hantu), Kecamatan X Koto (jalan utama Padang - Bukittinggi) sudah bisa dilalui kendaraan sekitar pukul 18.40 WIB," beber PLh Danramil 05/X Koto Kodim 0307/TD Serka Zainal Tanjung.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat