visitaaponce.com

Tradisi Syawalan Digelar Serempak di Berbagai Daerah di Pantura Jawa Tengah

Tradisi Syawalan Digelar Serempak di Berbagai Daerah di Pantura Jawa Tengah
Tradisi syawalan Lumban di Jepara(MI/Safuan)

BERBAGAI daerah di Pantura Jawa Tengah, Rabu (17/4), secara serempak menggelar kegiatan tradisi Syawalan. Setiap daerah nantinya menyelenggarakan tradisinya masing-masing. 

Pemantauan Media Indonesia, Rabu (17/4), sejak pagi keramaian sudah terlihat di beberapa daerah di Pantura Jawa Tengah yang menggelar kegiatan tradisi syawalan. Keramaian itu mengakibatkan  kepadatan arus lalulintas terutama mengarah ke lokasi perayaan juga kembali meningkat meskipun arus balik lebaran sudah usai.

Di Kaliwungu, Kabupaten Kendal ribuan warga telah berdatangan sejak Selasa (16/4) malam, baik itu berjalan kaki, naik sepeda motor maupun mobil. Mereka menumpuk di pusat kecamatan yang kemudian beramai-ramai menuju ke makam para ulama dan aulia di Jabal Nur untuk bersama-sama berziarah dan melantunkan doa.

Baca juga : Lebaran Usai, Sejumlah Daerah Pantura Jateng Siapkan Syawalan

Lalu lintas menuju ke Kaliwungu, Kendal terpaksa ditutup karena kepadatan masyarakat yang mengikuti syawalan. Di samping itu alun-alun juga ramai dengan pedagang dan wahan permainan anak. 

Di Pekalongan ribuan warga dari berbagai daerah juga mulai berdatangan untuk merayakan Syawalan yang berpusat di Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Di kawasan ini menyelenggarakan kegiatan pemotongan dan pembagian Lopis raksasa berdiameter 2,5 meter dan tinggi 230 centimeter, serta berbobotnya 1.800 kilogram.

Sedangkan di Kabupaten Pekalongan kegiatan Syawalan dipusatkan di Obyek Wisata Linggo Asri, yakni karnaval gunungan Nasi Megono yang merupakan kuliner khas daerah itu. Ribuan warga juga telah bergerak ke lokasi acara dengan harapan mendapat bagian dari nasi megono tersebut, karena diyakini mempunyai berkah.

Baca juga : Lopis Raksasa jadi Hidangan Tradisi Syawalan Kota Pekalongan

"Ada 20 gunungan Nasi megono yang akan datang arak keliling kemudian dibagikan kepada seluruh warga yang hadir," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro.

Di Jepara, ribuan orang menuju ke Dermaga TPI Ujungbatu, untuk mengikuti kegiatan Lumban. Lumban yakni tradisi melarungkan kepala kerbau ke laut yang diikuti ratusan perahu hias keliling di Teluk Jepara, bahkan semakin meriah karena disertai perang ketupat antar penumpang perahu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Moh Eko Udyyono mengatakan selain pelarungan kepala kerbau, juga diadakan pagelaran wayangan serta ziarah ke makam Cik Lanang di kelurahan Bulu dan Mbah Ronggo Mulyo di kelurahan Ujungbatu di TPI Ujungbatu. "Diperkirakan ribuan warga akan hadir di Syawalan ini," tambahnya.

Sementara itu di Kabupaten Kudus, kegiatan tradisi Syawalan digelar acara sewu kupat, tradisi bulusan, kirab kupatan, hingga lomban praon di beberapa lokasi seperti syawalan dan Bulusan di Desa Hadipolo, Kesambi dan Desa Purworejo. Festival sewu kupat di Desa Colo juga dihadiri ribuan orang.

Menurut Kepala Dibas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah bahwa kegiatan Syawalan di Kudus ini merupakan sinergi antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak dan masyarakat untuk pelestarian tradisi budaya dan kearifan lokal, bahkan diperkirakan hal ini akan banyak menyedot kehadiran wisatawan. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat