visitaaponce.com

Lebaran Usai, Sejumlah Daerah Pantura Jateng Siapkan Syawalan

Lebaran Usai, Sejumlah Daerah Pantura Jateng Siapkan Syawalan
Ilustrasi - Warga dan Pemda Jawa Tengah mulai menyiapkan tradisi syawalan dengan kegiatan perang ketupan (lumban).(Antara)

IDUL Fitri mungkin sudah berlalu, tapi perayaannya bagi sejumlah warga di Pantura, Jawa Tengah, belum usai. Pekan ini warga sibuk menyiapkan syawalan yang rencananya dihadiri ribuan orang.

Pemantauan Media Indonesia, Kamis (11/4), warga di Pantura Jawa Tengah masih menikmati lebaran kedua dengan mengisi berbagai kegiatan. Kegiatan itu membuat lalu lintas Pantura cukup padat, termasuk jalan tol Trans Jawa jumlah kendaraan melintas kembali meningkat.

Tidak sampai di sini, lebaran di sejumlah daerah di Pantura seperti Jepara, Demak, Kendal dan Pekalongan. Pemerintah daerah pun kini menyiapkan berbagai agenda Syawalan. 

Baca juga : Hari Raya Idul Fitri Ditetapkan Besok, Rabu 10 April 2024

Syawalan dilakukan di Jepara dengan kegiatan perang ketupat (lumban). Kegiatan ini berupa berperahu hias yang diikuti ribuan warga dari TPI Ujung Batu dan Pantai Kartini, Kabupaten Jepara, Selasa (16/4). Di acara ini biasanya peserta saling lempar ketupat sebagai peluru, seperti perang di laut.

Tradisi Syawalan Lumban yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini. Tradisi ini biasanya dimulai dengan pemotongan kerbau, lalu ritual pelarungan di tengah laut diikuti ratusan kapal hias dari TPI Ujung Batu Jepara. 

"Kita siapkan acara ini dengan matang, sehingga dalam pelaksanaan pengunjung akan aman dan nyaman," ujar Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta.

Baca juga : Arab Saudi dan Sejumlah Negara Rayakan Idul Fitri Besok

Di Demak kegiatan Syawalan dipusatkan di Pantai Istambul, Desa Tambakbulusan, Kecamatan Karangtengah, Pantai Marodemak Bonang, Pantai Onggojoyo Berahan Mijen pada Rabu (17/4), dengan menggelar berbagai kegiatan dari berperahu hingga hiburan musik yang juga diperkirakan dihadiri ribuan orang.

Syawalan di Kabupaten Kendal dipusatkan di Kecamatan Kaliwungu dilakukan warga yang datang dari berbagai daerah untuk berziarah ke makam para ulama dan aulia di Bukit Jabal Nur, Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal seperti KH Asy'ari (Kiai Guru), Wali Musyaffa, KH Ahmad Rukyat, KH Abu Khoer, KH  Mustofa. dan Sunan Katong.

Tradisi Syawalan yang tidak kalah menarik bakal dilaksanakan di Kota dan Kabupaten Pekalongan. Selain pemotong kue lopis raksasa tahun ini berukuran setinggi 223 centimeter dengan diameter 250 centimeter dan berat 1.830 kilogram pada Rabu (17/4) di kawasan Krapyak, Kota Pekalongan.

Baca juga : Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1445 Hijriah, Saksikan lewat Link Live Streaming Berikut!

Humas Festival Lopis Raksasa Iwan Kurniawan mengatakan lopis raksasa mulai dibuat Kamis (11/4) dengan mengayunkan bahan baku ratusan kilometer beras ketan, satu mobil pickup kelapa dan beberapa unit kayu bakar untuk memasak. 

"Sudah tradisi, setiap Syawal warga Krapyak membuka pintu rumah untuk dikunjungi warga dari dalam dan kota lain," imbuhnya.

Di Kota Pekalongan selain  Syawalan di Krapyak itu, mulai Rabu (10/4) - Rabu (17/4) digelar berbagai kegiatan di Pantai Pasir Kencana, warga dari berbagai daerah dapat berkunjung ke destinasi wisata air terbesar di Pantura menyambut lebaran hingga Syawalan.

Bersamaan dengan kegiatan Pemotongan kue lopis raksasa, di  Objek Wisata Linggoasri, Kajen, Kabupaten Pekalongan Rabu (17/4) juga digelar tradisi Syawalan yakni Kirab Gunungan Megono, merupakan kuliner khas daerah ini, seperti tahun lalu pada tradisi ini diperkirakan dihadiri ribuan warga dari dalam dan luar daerah. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat