visitaaponce.com

Ricuh Kasus TPPO di Sikka, Polisi dan Mahasiswa Baku Pukul

Ricuh Kasus TPPO di Sikka, Polisi dan Mahasiswa Baku Pukul
Polisi dari Polres Sikka menahan aktivis PMKRI yang melakukan aksi demonstrasi menuntut penyelesaian kasus TPPO.(MI/Fransiskus Gerardus Molo)

KERICUHAN terjadi antara polisi dan aktivis yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Masa Aksi menuntut polisi menangkap pelaku tindak pidana perdagangan orang.

Aksi baku pukul antara polisi dan aktivis PMKRI terjadi di depan Mapolres Sikka, NTT. Kericuhan tersebut dipicu ketidakpuasan massa yang dilarang masuk ke halaman Mapolres Sikka, guna beraudiensi dengan Kapolres Sikka, Senin (13/5).

Akibat kericuhan ini, beberapa orang digiring dan diamankan di pos penjagaan. Sejumlah mahasiswa diseret hingga mengalami luka memar dan seragam organisasi mereka robek.

Baca juga : Keluarga Kena Peluru Nyasar Polisi, Warga Sikka Minta Pertanggungjawaban

Menurut Ketua PMKRI Maumere Kornelius, aksi demontrasi ini dilakukan untuk menuntut Kapolres Sikka segera menangkap pelaku TPPO yang mengakibatkan satu warga meninggal dunia di Kalimantan.

“Kami tadi ingin beraudiensi dengan Kapolres Sikka tetapi kemudian ada oknum polisi yang menendang salah satu anggota kami,” kata Kornelius.

PMKRI menilai Polres Sikka lambat dalam menangani kasus TPPO. Karena itu, para aktivis meminta Kapolres Sikka dicopot dari jabatannya.

Usai kericuhan ini, para aktivis baru diperbolehkan masuk ke Mapolres Sikka. Meski demikian, para aktivis tidak dapat bertemu Kapolres Sikka, Pasalnya, Kapolres tidak berada di Mapolres Sikka. Masa aksi berjanji akan datang kembali melakukan demonstrasi. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat