visitaaponce.com

Aliran Lava Mulai Membakar Vegetasi Sektor Barat Puncak Ile Lewotolok

Aliran Lava Mulai Membakar Vegetasi Sektor Barat Puncak Ile Lewotolok
Aliran lava dari puncak Gunung Ile Lewotolok(Dok.PVMBG)

ALIRAN lava dari puncak Gunung Ile Lewotolok terus berubah. Setelah mengarah ke Timur Tenggara pada beberapa bulan lalu, aliran lava kini berubah arah ke sektor Barat Gunung hingga membakar vegetasi hutan di sekitarnya. 

Berdasarkan laporan dari Pos pengamatan gunung berapi Ile Lewotolok, periode pengamatan, kamis, 16-05-2024, pukul 18:00-24:00 WITA, aliran lava sudah sejauh lk. 1200 meter dari bibir kawah ke arah Barat Gunung. 

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, kebakaran vegetasi di sekitar hutan akibat aliran lava panas ini nampak jelas juga oleh warga kota Lewoleba yang berjarak 10 km ke Desa Amakaka. 

Baca juga : Aliran Lava Capai 1,2 Kilometer, Zona Bahaya Gunung Lewotolok Diperluas

Kebakaran vegetasi hutan di puncak Gunung Ile Lewotolok terpantau jelas terutama pada malam hari. 

Setiap hari, gunung berstatus Siaga atau level III itu terus mengeluarkan letusan yang tampak pada siang hari. Namun pada malam hari puncak gunung tersebut nampak mengeluarkan api. Bahkan api juga membakar hutan hingga ke  badan gunung setinggi 1423 mdpl itu. 

Pada beberapa bulan silam, aliran lava terpantau mengarah ke Timur Tenggara Gunung yang kemudian  mengancam Desa Jontona, Desa Todanara, Desa Lamawolo dan Desa Tokojaeng, yang berada di lereng Gunung.

Baca juga : 348 Kali Gempa Eembusan Terjadi di Puncak Gunung Ile Lewotolok

Kini aliran lava yang mengarah ke sektor Barat hingga mengancam warga Desa Amakaka dan sekitarnya. Desa ini berada persis di lereng Gunung Ile Lewotolok. 

Warga Tetap Beraktivitas seperti Biasa

Sementara itu, Camat Ile Ape Timur, Nikolaus Watun ditemui Media Indonesia, Jumad (17/5) mengaku, warganya tetap beraktivitas seperti biasa, meski di bawah bayang-bayang ancaman dampak erupsi.

Pemerintah Kecamatan setempat tidak mampu berbuat banyak, guna mengantisipasi dampak debu vulkanik, seperti pembagian masker, dan lain lain.

"Setiap pagi masuk kantor, mata saya terasa perih akibat debu vulkanis yang turun hampir setiap hari. Begitu pula warga, beraktivitas seperti biasa, tanpa masker. Saya berharap warga warga membangun kesadaran untuk mengenakan masker, sebagaimana rekomendasi PVMBG," ungkap Camat Ile Ape Timur, Nikolaus Watun.

Camat Nikolaus mengaku, warga yang dipimpinnya cemat dgn kondisi gunung, namun pihaknya terus menghimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. (PT/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat