Pos Pelayanan Imigrasi di Lembata Diharap Mampu Berantas TPPO
![Pos Pelayanan Imigrasi di Lembata Diharap Mampu Berantas TPPO](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/01addd5e037ba585a65c276038f0275c.jpg)
ISU tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang mengemuka belakangan ini merupakan salah satu dari hasil perjuangan aktivis buruh migran. Ini melalui regulasi yang memudahkan penindakan hukum serta proses penyadaran warga untuk bermigrasi aman hingga penguatan ekonomi pascamerantau pun terus digeber.
Kehadiran pos pelayanan imigrasi dari Kantor Imigrasi Kelas II TPI Maumere di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), diharapkan semakin memperkuat komitmen migrasi aman sekaligus turut mencegah TPPO. Hal tersebut disampaikan aktivis buruh migran, Korvandus Sakeng, kepada Media Indonesia, Selasa (4/6/2024).
Ia menuturkan, sejak 2014, pihaknya bersama Yayasan Kesehatan Untuk Semua (YKS) menjalankan program advokasi migrasi aman, baik kepada calon buruh migran maupun eks buruh migran asal Lembata. "Kita mengadvokasi agar buruh migran kita terlindungi, baik secara hukum maupun penguatan ekonomi setelah kembali ke kampung halaman," ungkap Corvandus.
Baca juga : Satgas TPPO Polres Lembata belum Tindak Tegas Dugaan TPPO
Pembukaan Pos Pelayanan imigrasi di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, memperkuat upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang. "Kami mengapresiasi upaya pihak Imigrasi kelas II TPI Maumere yang mulai membuka pelayanan dokumen keimigrasian di Kota Lewoleba. Pendekatan pelayanan seperti ini sangat membantu warga Lembata yang ingin mengurus paspor maupun visa ke luar negeri."
Menurut Corvandus, sejak 2014, YKS bekerja mengadvokasi warga Lembata untuk menjadi pekerja migran legal. Namun kala itu, dorongan YKS terkendala lokus pengurusan dokumen perjalanan yang relatif jauh yakni di Maumere, Kabupaten Sikka, dan Kota Kupang.
"Sejak 2014 capaian advokasi YLS antara lain Perda Nomor 20 Tahun 2015, Perbup Nomor 3 Tahun 2017, 11 pusat pelayanan terpadu desa peduli buruh migran (PPT Desbumi), 11 peraturan desa (Perdes) di 11 desa di wilayah Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, dan Lebatukan. YKS bekerja sama dengan Migrant Care Jakarta yang didukung inklusi. Semua dilakukan agar pahlawan devisa kita ini terlindungi secara holistik," ungkap Corvandus Sakeng.
Menurut catatan YKS, animo warga Lembata bermigrasi ke luar negeri untuk bekerja secara resmi cukup tinggi. "Hampir setiap bulan, sekitar 40-an warga mengurus paspor. Namun mereka masih mengeluh pelayanan dokumen seperti paspor, belum rutin dilakukan. Mestinya pihak Imigrasi Maumere segera membuka pelayanan secara reguler di Lembata," pungkas Corvandus. (Z-2)
Terkini Lainnya
Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihantam Gelombang, Kapten Jatuh ke Laut
Kapal Pinisi Tenggelam di Taman Nasional Komodo
Paus Fransiskus Tunjuk Romo Maximus Regus Jadi Uskup Labuan Bajo
Pegawai Rutan Kelas IIB Kupang Dilaporkan Aniaya Tahanan
Sudah Tujuh Bupati Jalan Desa kian Buruk, Warga Minta Tolong Jokowi
Bupati Manggarai Barat Perpanjang Masa Jabatan 59 Kepala Desa Jadi 8 Tahun
Paus Fransiskus Meresmikan Pendirian Keuskupan Labuan Bajo
Polres Manggarai Barat, NTT Gelar Bakti Kesehatan untuk Penyandang Disabilitas dan ODGJ
Hari Pertama PPDB, Ombudsman NTT Terima 6 Pengaduan
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Jakarta Menuju Era Baru
Pemberantasan Judi Online
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Dari Kebangkitan Menuju Keadilan: Membangun Kesetaraan di Rumah Tangga
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap