Dalam Sehari Terjadi Ratusan Kegempaan di Gunung Slamet
![Dalam Sehari Terjadi Ratusan Kegempaan di Gunung Slamet](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/badb1a8b21a7198f491574bac0f8acc6.jpg)
DALAM satu hari, ratusan gempa terjadi di kawasan Gunung Slamet. Gunung yang terletak di lima daerah di Jawa Tengah ini masih berstatus waspada.
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (11/6), dari pos pantau di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, cuaca di Gunung Slamet berawan tebal dengan kabut di bagian puncak. Kepulan asap masih keluar dari kawah gunung dengan ketinggian 50-100 meter.
Meski diguncang ratusan gempa, warga masih tetap beraktivitas normal. Warga sebagian besar petani sejak pagi tetap berangkat ke ladang, meskipun musim kemarau dan mengalami keterbatasan sumber mata air.
Baca juga : Aktivitas Gunung Slamet Masih Terus Meningkat, Tak Boleh Ada Aktivitas di Radius 2 Kilometer
"Kita hanya merawat dan memanen sisa tanaman seperti sayuran dan kentang, tidak berani menanam karena air untuk pengairan berkurang meskipun masih ada hujan dengan intensitas ringan," kata Sunardi,50, petani di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Petugas pemantauan Gunung Slamet Deri Al Hidayat mengungkapkan cuaca di sekitar Gunung Slamet sepanjang hari berubah-ubah dari mulai cerah, berawan, mendung dan hujan, angin bertiup lemah ke arah utara, selatan, dan barat dengan suhu udara 22.3-27.9 derajat celsius dan kelembaban udara 9%-89%.
Dalam 24 jam terakhir, ungkap Deri, terjadi ratusan kali kegempaan, berdasarkan catatan gempa hembusan sebanyak 218 kali amplitudo 3-8 milimeter dengan durasi 9-35 detik dan low frekuensi 48 kali amplitudo 3-14 milimeter dengan durasi 9-21 detik.
Selain itu gempa Vulkanik Dangkal, lanjut Deri, terjadi 19 kali, amplitudo 3-6 milimeter berdurasi 9-21 detik dan Vulkanik Dalam satu kali amplitudo 4 milimeter, S-P 1.89 detik berdurasi 23.4 detik, serta tektonik jauh satu kali amplitudo 5 milimeter, S-P 17.3 detik dengan durasi 69 detik.
"Masyarakat, pengunjung dan wisatawan diminta tidak berada atau beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah puncak gunung," kata Deri. (Z-3)
Terkini Lainnya
Waspada! Modus Penipuan WhatsApp, Rekening Ludes dalam Sekejap
Sudah Banyak Makan Korban, Waspada Modus Penipuan Petugas Provider
Waspada! Ini Modus Penipuan yang Sering Terjadi, Berikut Cara Mengatasinya
Waspada! Ini Penyakit yang Sering Dialami Lansia, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya
Waspada Modus Penipuan Online, ini Jenis-jenisnya
Waspada Modus Penipuan Salah Transfer, Begini Ciri-cirinya
Gempa Tektonik Magnitudo 4.6 Guncang Lamno Aceh Jaya
Deformasi Lempeng Laut Diduga Penyebab Gempa di Maluku Utara
Gempa 4,1 Magnitudo Dirasakan di Kota Sukabumi
Gempa di Bolaang Mongondow Sulut Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi
Gunung Werung di Lembata Alami 43 Gempa Tektonik
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap