Kasus Polwan Bakar Suami, Polri Diminta Perkuat Pembinaan Mental Anggota
![Kasus Polwan Bakar Suami, Polri Diminta Perkuat Pembinaan Mental Anggota](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/8be0632a0b5eda35c07d1e211a274c68.jpg)
PENGAMAT Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengatakan Polri harus memperkuat pembinaan mental bagi anggotanya untuk mencegah pelanggaran hukum dan kasus kematian sia-sia.
Bambang dikonfirmasi mengatakan kasus-kasus menonjol anggota Polri seperti bunuh diri, dan polwan bakar suami yang juga anggota Polri, dan beberapa contoh terkait lemahnya pembinaan mental anggota Polri.
“Secara kelembagaan memang nyaris tidak ada lembaga pengaduan yang independen terkait problematika anggota,” kata Bambang, Selasa (11/6).
Baca juga : Kompolnas Minta Polwan yang Bakar Suaminya Diperiksa Kejiwaan, Diduga ada Penyebab Lain
Di menjelaskan, kasus polwan bakar suami di Mojokerto menjadi catatan kritis dari Bambang untuk mendorong institusi Polri mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Terlebih motif polwan bakar suaminya karena terjebak judi daring. Indikasi ini bukan pertama kalinya, beberapa kasus kematian sia-sia anggota Polri juga karena terjebak judi daring, kemudian terjerat pinjaman daring.
“Kasus-kasus bunuh diri yang terjadi indikasinya juga terkait itu,” katanya.
Baca juga : Polisi Jombang Gelar Salat Gaib untuk Briptu Rian yang Tewas Dibakar Istrinya
Menurut Bambang, dari segi kesejahteraan personel Polri sudah memadai, lantas mengapa kejadian tersebut bisa terjadi. Salah satunya karena bergaya hidup hedon yang membuat pendapatan polisi selalu kurang.
Akibat bergaya hidup hedon ini, kata Bambang, ada anggota yang mencari uang dari sumber-sumber yang tidak jelas. Di sisi lain, kata dia, manajemen sumber daya manusia yang tidak efisien mengakibatkan pembagian tugas antarpersonel tidak merata.
“Ada yang sibuk, ada yang kurang kerjaan. Faktor lainnya, secara kelembagaan karena kontrol dan pengawasan yang lemah,” katanya.
Baca juga : Kompolnas Minta Polda Jatim Investigasi Kasus Pembakaran Suami oleh Polwan
Berdasarkan catatan Bambang,, ada beberapa faktor penyebab personel Polri terjebak judi daring, yakni personel tidak disiplin dan lemah mental; organisasi yang tidak mampu memastikan etik dan disiplin anggotanya karena pengawasannya tidak efektif.
Terkait pemberantasan judi daring, kata Bambang, tidak bergerak dari kasus-kasus receh, dan malah memakan korban dari personel kepolisian sendiri. Padahal kemampuan dan prasarana kepolisian dalam memberantas kejahatan siber ini sudah mumpuni.
Selain kendala regulasi terkait dengan pola kejahatan siber yang stateless, kata dia, kemampuan dan integritas personel yang menjadi hambatan.
Baca juga : Polwan Bakar Suami: Motif Judi Online Didalami
"Termasuk tidak adanya sistem kontrol dan pengawasan yang tidak bisa memastikan pelaksanaan penegakan aturan itu berjalan dengan benar,” katanya.
Oleh karena itu, Bambang mengingatkan agar institusi Polri meningkatkan pembinaan mental anggota. Pimpinan kepolisian hendaknya fokus memikirkan kesejahteraan dan kesehatan mental anggota.
“Alih-alih memikirkan kesejahteraan dan kesehatan mental anggota ataupun membangun organisasi Polri yang profesional, elit kepolisian malah sibuk mencari jabatan di kementerian/lembaga lain,” ujar Bambang. (Ant/P-5)
Terkini Lainnya
Judi Online Picu Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Tes Psikologi Polwan Pembakar Suami Saat Rekrutmen Dipertanyakan
7 Polwan Dikirim Jadi Petugas Pelayanan Ibadah Haji
Kompolnas Minta Polda Jatim Investigasi Kasus Pembakaran Suami oleh Polwan
Kompolnas Minta Polwan yang Bakar Suaminya Diperiksa Kejiwaan, Diduga ada Penyebab Lain
Mencicipi Makanan Khas Jawa Timuran di Kampung Pecinan Mojokerto
Minibus Wisatawan Terjun ke Jurang, Dua Orang Tewas
SMK Asy-Syarif Mitra Industri Hadir untuk Mewujudkan Impian Siswa Bekerja di Luar Negeri
Menaker Ida Fauziyah Harap SMK Asy-Syarif Mitra Industri Jadi Pendidikan Vokasi di Mojokerto
Pezeshkian dan Babak Baru Politik Iran
Hamzah Haz Politisi Santun yang Teguh Pendirian
Wantimpres jadi DPA: Sesat Pikir Sistem Ketatanegaraan
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap