Rehabilitasi Pascabencana Likuefaksi Sulawesi Tengah Terbangun 12 Ribu Hunian
HINGGA kini sebanyak 12.506 unit hunian sudah terbangun pascabencana gempa dan likuefaksi yang terjadi di Sulawesi Tengah pada 2018 lalu. Sementara sisanya yang masih dalam tahap pembangunan sekitar 382 unit.
Plt Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK, Sorni Paskah Daeli, mengatakan terdapat keunikan dari rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sulawesi tengah yang sebagian dari merupakan bantuan pinjaman dari bank dunia yang sebelumnya tidak pernah.
"Tidak hanya itu, rekonstruksi berjalan dengan baik ditangani banyak stakeholder seperti BNPB, PUPR, AHA Center, Budha Tzu Chi, Pemkot Palu, Pemkot Surabaya, Pemkab Klaten, Dinas Perkimtan, dan Arkom," kata Sorni di Kantor Kemenko PMK,Jakarta Pusat, Senin (24/6).
Baca juga : Aliansi Jurnalis Sulteng Unjuk Rasa Tolak RUU Penyiaran
Sorni menjelaskan banyak hunian yang dibangun tidak lagi di tempat semula karena daerah sebelumnya dinilai termasuk zona merah. Ia juga mencontohkan ada 12.506 ditangani dan sekitar 4.522 unit di tempat yang lama dan selebihnya relokasi ke tempat lain.
"Banyak tantangan khususnya terjadi relokasi, Kota Palu hampalupir setengahnya zona merah sebenarnya dan direlokasi ke daerah yang aman," ungkapnya.
Adapun termasuk zona aman banyak berada di hutan lindung maka perlu banyak izin sehingga terjadi pelambatan. Jadi banyak sisa sertifikat yang belum diberi izin hunian rumah tetap sehingga terjadi gejolak di masyarakat.
Baca juga : Fasilitas Karaoke Menambah Kemeriahan Menginap di Sutan Raja Hotel Palu Sulawesi Tengah
Beberapa infrastruktur juga mulai diresmikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), sementara fasilitas lainnya juga segera dibangun terutama tempat beribadah yang diminta masyarakat karena tempat beribadah cukup jauh.
"Rumah-rumah yang sudah diserahkan tidak boleh dijual ke pihak lain. Kemudian Menko PMK berharap lingkungan sekitar hunian hijau rimbun. Sementara sisa yang belum dibangun 382 unit yang akan ditempati oleh warga yang akan ditempati warga itu," jelasnya.
Adapun tindak lanjut 6 bulan ke depan infrastruktur perumahan diupayakan segera selesai Oktober 2024. Sementara Pemerintah Kota Palu harus cari alternatif lahan untuk tutup lahan pengganti yang kurang. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
Kemenkopolkam Pantau Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 di Sulteng
BWA Distribusikan 24.000 Al-Qur'an di Sulawesi Tengah.
24.000 Al-Qur'an Diwakafkan di Enam Daerah di Sulawesi Tengah
Pendistribusian Logistik Pilkada Sulteng Dapat Pengamanan Ekstra
Hakim PN Palu Dukung Aksi Damai dan Cuti Bersama
Tim Forensik Ekshumasi Jenazah Tahanan Polres Palu yang Meninggal Dunia
Profesor Kehormatan
Organisasi Masyarakat dan Tuberkulosis
Ruang Didik Muhammadiyah
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap