visitaaponce.com

10 Ribu Orang Diperkirakan akan Hadiri Harganas ke-31 di Semarang

10 Ribu Orang Diperkirakan akan Hadiri Harganas ke-31 di Semarang
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (ketiga kanan)(ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

PERAYAAN Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Semarang diperkirakan akan dihadiri 10 ribu orang dari seluruh Indonesia, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu minta dipersiapkan secara matang karena ini kesempatan sebagai promosi daerah.

Pemantauan Media Indonesia Senin (24/6) persiapan melaksanakan puncak Harganas ke-31 di Kota Semarang terus dilakukan, Pemerintah Kota Semarang menyiapkan berbagai sarana prasarana dari hotel, transportasi hingga infrastruktur dengan harapan agar kegiatan tersebut berjalan lancar.

"Secara keseluruhan, tahapan persiapan sudah berjalan lancar, saya ingin acara tersebut dikenal dan dikenang seluruh warga terkait upaya atau penanganan stunting (tengkes) di Kota Semarang," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Baca juga : Pemrov Jateng dan Pemkot Semarang Matangkan Persiapan Kegiatan Puncak Harganas Ke-31

Perayaan Harganas kali ini mengangkat tema membangun konsep penanganan stunting, lanjut Hevearita Gunaryanti Rahayu, bakal dihadiri sekitar 10 ribu orang dari seluruh Indonesia, sehingga harus dipersiapkan dengan matang karena merupakan kesempatan mengenalkan daerah melalui promosi.

Seluruh pihak, tutur Hevearita Gunaryanti Rahayu, harus menyiapkan semua baik itu dari pelayanan, sarana prasarana, infrastruktur hingga suvenir dan oleh-oleh. 

"Kita harus bisa menangkap ini sebagai promosi daerah," tambahnya.

Baca juga : Sasaran Cegah Stunting di Klaten Difokuskan Catin, Bumil, Balita

Terkait ditunjuknya Kota Semarang pada Harganas ke-31 ini, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan Harganas bertema Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas dipilih di Semarang karena salah satu alasan adalah keberhasilan daerah ini mampu menurunkan tengkes hingga 10 persen.

Dalam penurunan tengkes di Kota Semarang, menurut Hevearita Gunaryanti Rahayu, yakni mengajak dan melibatkan seluruh elemen dan stakeholder terkait untuk bekerja sama menangani tengkes di Kota Semarang. 

"Kota Semarang menjadi percontohan, success story terkait masalah tengkes," ujarnya.

Baca juga : Kasus Tengkes di Bengkulu Turun 6,2%

Sementara itu dalam penanganan tangkes, Pemerintah Kota Semarang telah mengeluarkan program Getuk Instan (Gerakan Terpadu untuk Intervensi Stunting), melibatkan semua pihak seperti DPRD Kota Semarang, TNI, Polri, BKKBN, Kejaksaan Negeri, BPOM, Badan usaha, BUMN, media massa, Perguruan tinggi, Organisasi profesi dan kemasyarakatan, kecamatan, puskesmas, dan kader posyandu.

Bahkan Dinas Kesehatan juga mendapatkan kesempatan untuk membuka stand pengenalan Digital IoT Antropometri, merupakan simplifikasi manajemen pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi balita dengan integrasi data layanan yang sudah dimanfaatkan di daycare Rumah Pelita di Kota Semarang.

Dengan memanfaatkan alat ini, menurut Hevearita Gunaryanti Rahayu, diharapkan hasil pengukuran dapat secara otomatis terekam dalam sistem informasi siaga stunting sehingga akan lebih efektif dalam pelayanan dan data yang dihasilkan lebih akurat.

Selain itu dengan alat ini, ujar Hevearita Gunaryanti Rahayu, sinkronisasi data pelayanan anak dapat dilakukan dengan baik dan meminimalisasi perbedaan data yang mungkin terjadi, sehingga membantu menentukan strategi penanganan stunting yang tepat guna mewujudkan zero stunting di Kota Semarang. (AS/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat