visitaaponce.com

Tanah Longsor Menerjang 60 Titik dan 12 Kecamatan di Tasikmalaya

Tanah Longsor Menerjang 60 Titik dan 12 Kecamatan di Tasikmalaya
Tanah longsor yang menerjang di Tasikmalaya.(Dok. Pusdarlops BPBD Kabupaten Tasikmalaya.)

INTENSITAS hujan tinggi yang terjadi di berbagai daerah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menyebabkan bencana tanah longsor, banjir, dan pergerakan tanah. Bencana yang terjadi pada dalam beberapa hari terakhir itu menerjang 60 titik dan tersebar di 12 kecamatan. Akibat kejadian tersebut, banyak lahan pertanian gagal panen tertimbun tanah longsor.

"Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan (Pusdalops) Kabupaten Tasikmalaya, bencana menerjang 60 titik tersebar di 12 kecamatan antara lain di Bojonggambir, Cibalong, Cigalontang, Salawu, Culamega, Mangunreja, Taraju, Puspahiang, Sodonghilir, Jatiwaras, Karangnunggal dan Sariwangi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin , Selasa (2/7/2024).

Ia mengatakan, bencana yang terjadi selama itu paling banyak berupa tanah longsor yang tercatat ada 43 lokasi, pergerakan tanah 15 lokasi, banjir 1 lokasi, cuaca ekstrem 2 lokasi yakni rumpuh bambu tumbang di Kecamatan Salawu dan Kecamatan Cigalontang telah menutup badan jalan.

Baca juga : Bencana Hidrometeorologi Mengancam, Warga Diminta Perkuat Mitigasi Mandiri

"BPBD, TNI, Polri dibantu ekskavator masih melakukan perbaikan jalan amblas berada di Kampung Warung Peuteuy, Kecamatan Taraju dengan dilakukan pengurugan badan jalan di sepanjang 34 meter, lebar 5 meter dan tebal 1,4 meter menggunakan barangkan. Karena, jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan dan ada jalan alternatif menuju Sodonghilir hingga Bojonggambir," ujarnya.

Menurutnya, BPBD akan selalu mewaspadai bencana hidrometeorologi yang mana dapat menimbulkan longsor, banjir, angin kencang, dan pergerakan tanah di beberapa lokasi.

"Kami sudah melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana, karena selama ini di wilayahnya terdapat potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yaitu bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang serta banjir rob. Namun, diperlukan ada upaya kesiapsiagaan dan langkah sinergitas semua pihak baik pemerintah, swasta, masyarakat agar waspada terhadap bencana termasuknya gempa bumi," pungkasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat