visitaaponce.com

Taufik Hidayat Verawaty Sosok yang Suka Bercanda Tapi Tegas

Taufik Hidayat : Verawaty Sosok yang Suka Bercanda Tapi Tegas
Mantan pebulu tangkis Taufik Hidayat.(MI/Susanto)

LEGENDA hidup bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat mengucapkan duka mendalam atas wafatnya Legenda bulutangkis putri Verawaty Fadjrin.

Berdasarkan informasi yang diterima, Verawaty meninggal dunia di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Minggu (21/11) pukul 06.58 WIB. Mantan pemain yang sarat prestasi besar ini berpulang dalam usia 64 tahun setelah sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru.

"Saya turut berduka cita untuk bu Vera dan keluarga yang ditinggalkan, kemarin-kemarin kan udah sakit juga dan saya juga sebagai sesama atelt mengucapkan terima kasih banyak lah kepada pihak yang memperhatikan kelurganya juga," kata Taufik ditemui di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Minggu (21/11).

"Saya berharap keikhlasan keluarganya agar bu Vera bisa lebih tenang, dengan kondisi ini yang pasti kami sangat sedih tapi itu yang terbaik dari tuhan untuk bu Vera," imbuhnya.

Disebutkan oleh Taufik, Verawaty merupakan sosok yang sangat baik dan suka becanda, dia juga mengenang Verawaty sebagai sosok yang tegas sebagai seorang pelatih.

"Yang saya amati waktu masih main di pelatnas bu Vera pernah melatih di sana dan dia sosok yang suka becanda, mungkin beda sektor tp beliau sosok yang baik dan ramah," sebut Taufik.

"Galaknya itu (menjadi kenangan), tapi ya wajar lah dalam arti ngasih tau sesuatu yang baik apalagi tentang bulu tangkis. Saya juga pernah kena marah dari dia, tapi marahnya itu kan sesuatu yg bagus karena menyangkut bulu tangkis," sambungnya.

"Bukan yang marah banget sih, (marah) dalam arti gimana caranya jadi atlet sukses. Karena dulu saya juga kan masih baru di pelatnas, masih banyak kekurangan, ga tau situasi di dalam pelatnas seperti apa," terangnya.

Dalam kariernya, Verawaty merupakan pebulu tangkis yang turun di tiga sektor sekaligus. Di sektor tunggal putri, legenda Bulutangkis Indonesia kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini sukses menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di Jakarta. Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekannya, Ivana Lie,11-1, 11-3.

Setahun sebelumnya, di nomor ganda putri bersama Imelda Wigoena, Vera juga merenggut juara All England 1979 setelah menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang), 15-3, 10-15, 15-5.

Mereka pun menjadi pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah Minarni/Retno Kustiyah yang melakukannya pada 1968.

Bersama Imelda pula, Vera merebut emas SEA Games Manila 1981. Selain itu, Vera dan Imelda juga sukses merebut medali emas Asian Games VIII/1978 di Bangkok.

Mereka di final mengalahkan Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming (Tiongkok). Sebelumnya, mereka juga memenangi titel Denmark Terbuka 1978.

Di ganda campuran bersama Eddy Hartono, Vera juga ikut mengantarkan Indonesia memboyong Piala Sudirman 1989. Mereka menjadi penentu kemenangan tim Garuda 3-2 atas Korea Selatan di final setelah mengatasi Park Joo-bong/Chung Myung-hee, 18-13, 15-3.

Adapun rencananya Jenzah Verawaty akan dimakamkan TPU Tanah Kusir Blok Khusus AA 1 Blad 03 Sekitar jam 13.00 siang WIB. Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka, Kavling DKI Cipayung, Jl. Durian Blok T 1 No 23 RT 01 / 08, Cipayung, Jakarta Timur. Sebelumnya disalatkan di Masjid Al Islam, kawasan Cipayung, Jakarta Timur. (Rif/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat