Petenis Rusia Dilarang Tampil di Wimbledon
PETENIS Rusia tidak akan diizinkan berkompetisi di Wimbledon, Grand Slam ketiga musim ini, sebagai tanggapan atas invasi Moskow ke Ukraina.
All England Club akan menjadi organisasi tenis pertama yang menolak petenis Rusia secara langsung.
Tur ATP dan WTA dan Federasi Tenis Internasional telah mengizinkan petenis dari Rusia dan sekutu mereka, Belarus, untuk terus berkompetisi, tetapi mereka dilarang mengibarkan bendera nasional mereka atau memutar lagu kebangsaan mereka.
Baca juga: Rafael Nadal Kembali Berlatih usai Absen Empat Pekan
Selain itu, Rusia dan Belarus dilarang mengikuti kompetisi tim seperti Piala Davis dan Piala Billie Jean King.
Keputusan itu akan menghalangi petenis peringkat dua dunia Daniil Medvedev dan peringkat delapan dunia Andrey Rublev untuk bersaing di sektor putra Wimbledon.
Rublev menjadi sorotan, bulan lalu, ketika dia menulis, 'Tolong jangan perang', di lensa kamera televisi setelah memenangi pertandingan di Dubai.
Di sektor putri, peringkat ke-15 Anastasia Pavlyuchenkova, peringkat ke-26 Daria Kasatkina, dan peringkat ke-29 Veronika Kudermetova akan menjadi di antara mereka yang terpengaruh oleh keputusan tersebut.
Laporan Sportico, Rabu (20/4), mengatakan tidak jelas apakah pemain dari Belarus, yang telah menunjukkan dukungan politik untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, juga akan dilarang berkompetisi.
Dua petenis putri berperingkat tinggi, peringkat keempat dunia Aryna Sabalenka dan peringkat ke-18 Victoria Azarenka berasal dari Belarus.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa pejabat pemerintah Inggris sedang dalam pembicaraan dengan asosiasi tenis lapangan rumput tersebut untuk mempertimbangkan larangan atlet Rusia di Wimbledon.
"Kami sedang dalam dialog yang sangat dekat dengan All England Club, pemerintah dan tur," kata kepala eksekutif asosiasi tenis lapangan rumput (LTA) Steve Lloyd bulan ini.
"Kami sangat menyadari sentimen publik di area ini. Kami mencoba untuk menavigasi seperti apa yang perlu terlihat dalam acara musim panas di Inggris tahun ini," lanjutnya.
Menteri olahraga Inggris Nigel Huddleston, bulan lalu, mengatakan, "Sama sekali tidak seorang pun yang mengibarkan bendera untuk Rusia diizinkan atau diperbolehkan di Inggris Raya."
Negara Barat telah menanggapi invasi Rusia dalam olahraga lainnya. Pelari Rusia dan Belarus tidak diizinkan mengikuti Maraton Boston, yang berlangsung awal pekan ini.
Tim Paralimpiade Rusia dikeluarkan dari Paralimpiade Musim Dingin, tidak lama setelah invasi dimulai.
Wimbledon dijadwalkan akan dimulai 27 Juni. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Elina Svitolina Ungkap Derita Bermain Saat Negaranya Diserang Rusia
Usai Melaju ke Perempat Final Wimbledon, Novak Djokovic Kecam Pendukung Holger Rune
Aldila Sutjiadi Melaju ke 16 Besar Wimbledon
Melaju ke Perempat Final Wimbledon, Jannik Sinner Bertemu Daniil Medvedev
Kalah dari Emma Navarro, Coco Gauff Tersingkir dari Wimbledon
Kalahkan Ugo Humbert, Carlos Alcaraz Melaju ke Perempat Final Wimledon
Perdana Menteri India Narendra Modi ke Rusia untuk Pembicaraan dengan Vladimir Putin
Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Misil Rusia yang Menghantam Rumah Sakit Anak di Ukraina
Elina Svitolina Ungkap Derita Bermain Saat Negaranya Diserang Rusia
Rudal Rusia Hantam Rumah Sakit Anak di Ukraina
Putin Ingin Akhiri Konflik Ukraina Secara Menyeluruh, Bukan Gencatan Senjata
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap