visitaaponce.com

PSSI Sebagian Pintu Stadion Kanjuruhan Terlambat Dibuka

PSSI: Sebagian Pintu Stadion Kanjuruhan Terlambat Dibuka
Pintu keluar Stadion Kanjuruhan diberi garis polisi pascakerusuhan di Malang, Jawa Timur.(Antara)

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengonfirmasi pintu Stadion Kanjuruhan yang terlambat dibuka. Sehingga, menimbulkan penumpukan ketika orang berbondong-bondong ingin keluar. 

Dari hasil investigasi, PSSI menyebut hal itu lantaran terlambatnya komando sampai ke petugas. "Pintu tidak dibuka itu tidak seluruhnya. Sebagian dibuka, ada sebagian yang ditutup," ujar Ketua Asprov PSSI Jawa Timur Ahmad Riyadh dalam konferensi pers, Selasa (6/10).

Ahmad Riyadh, yang menjadi juru bicara tim investigasi, menyebut dari awal pertandingan berlangsung dengan baik. Namun, insiden masuknya suporter yang gagal dihalau petugas kembali ke tribun.

Kemudian, memicu terjadinya lebih banyak suporter yang turun ke lapangan, hingga berbuntut kerusuhan. Terkait penggunaan gas air mata oleh polisi, Riyadh mengklaim steward sudah melakukan sosialisasi. Akan tetapi, polisi merasa punya SOP dalam pengamanan kerumunan.

Oleh karena itu, berkaca dari insiden mematikan tersebut, PSSI bersama Mabes Polri seusai arahan Presiden Joko Widodo, akan merumuskan aturan pengamanan yang akan berlaku untuk semua.

"Steward sudah sosialisasi, tapi polisi merasa juga punya SOP. Ini menjadi perhatian bagaimana terkait pengamanan," imbuhnya.

Komite Disiplin (Komdis) akan PSSI menjatuhi sanksi kepada Arema FC, ketua panitia pelaksana pertandingan dan petugas keamanan. Arema tak boleh menggelar laga kandang di Stadion Kanjuruhan, hingga musim kompetisi berakhir. 

Di lain sisi, Arema masih bisa menggelar laga, namun minimal 250 km dari markas mereka, serta tetap tanpa penonton. Klub berjuluk Singo Edan itu juga didenda Rp250 juta.

Abdul Haris sebagai ketua panpel pertandingan Arema, juga dinilai melanggar karena gagal mengantisipasi masuknya suporter Arema ke dalam lapangan, yang mengakibatkan kerusuhan. Abdul juga dilarang terlibat dalam kegiatan sepak bola seumur hidup.

Security officer Arema, Suko Sutrisno, juga dihukum larangan berkegiatan di sepak bola selama seumur hidup. Sebagai orang yang memikul tanggung jawab sisi pengamanan stadion, Komdis PSSI menilai Suko gagal mengantisipasi kerumunan.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat