Bottas Harap Red Bull Dihukum Berat karena Langgar Pembatasan Anggaran
VALTTERI Bottas, Kamis (20/10), memimpin para pembalap Formula 1 untuk menyuarakan agar Red Bull dihukum berat karena melanggar pembatasan anggara pada tahun lalu.
Berbicara menjelang GP Amerika Serikat (AS), mantan pembalap Mercedes yang kini membalap untuk Alfa Romeo itu, berharap hukuman yang dijatuhkan benar-benar melukai Red Bull.
"Saya, sebagai pribadi, berharap hukumannya tegas dan keras karena apa yang mereka lakukan seharusnya tidak terjadi. Aturan adalah aturan," tegas Bottas.
"Hukuman yang diberikan seharusnya tidak berbeda. Saya harap hukumannya benar-benar melukai mereka," lanjutnya.
Baca juga: Red Bull Bantah Temuan FIA Soal Pelanggaran Budget Cap
Bottas merupakan rekan setim Lewis Hamilton ketika pembalap Inggris kalah secara kontroversial di balapan penghujung musim 2021, GP Abu Dhabi, oleh pembalap Red Bull Max Verstappen.
"Saya bersaing dengan mereka untuk gelar konstruktor. Kami memenangkan itu namun tidak gelar pembalap. Kami kalah tipis. Beberapa juta bisa membuat perbedaan besar," ungkap pembalap Finlandia itu.
Pembalap Ferrari Carlos Sainz pun mendukung pernyataan Bottas.
"Saya rasa semua tim dan semua pembalap ingin kejelasan dan keadilan. Kami mengetahui betapa satu, dua, tiga, atai empat juta bisa mempengaruhi kecepatan mobil Anda," ujar Sainz.
"Itulah mengapa, beberapa tahun lalu, tibga tim teratas menghabiskan dana sebesar US4350 juta sementara saat ini kita menghabiskan US$145 juta," imbuhnya.
Red Bull dilaporkan tengah mempertimbangkan menerima tawaran hukuman dari FIA sebagai bagian dari pengakuan bahwa mereka telah melanggar aturan pembatasan anggaran.
Opsi lainnya adalah Red Bull menolak hukuman dan menggugat tuduhan FIA itu dan terancam dengan hukuman yang lebih berat.
Kemungkinan hukuman yang bisa diterima Red Bull mencakup denda, pemangkasan anggaran, pembatasan uji coba kendaraan, dan pemangkasan poin, yang jika diberlakukan akan menyebabkan Verstappen kehilangan gelar juaranya pada musim 2021.
Otoritas Formula 1, Federasi Olahraga Balap Internasional (FIA) menemukan bahwa Red Bull melanggar aturan pembatasan anggaran sebesar US$145 juta. Pelanggaran itu disebut sangat minim, yaitu kurang dari 5% dari batas anggaran atau sebesar US$7,25 juta. (AFP/OL-1)
Terkini Lainnya
Max Verstappen Raih Pole Position untuk Grand Prix Austria, Lando Norris di Posisi Kedua
Max Verstappen Raih Posisi Pole Sprint Race GP Austria
Lando Norris Bertekad Beri Tekanan terhadap Max Verstappen di GP Austria
Max Verstappen Mengaku Berhasil Juara GP Spanyol karena Start Bagus
Max Verstappen Jadi Juara di GP Spanyol
Max Verstappen Optimis Meski Kalah Rebut Posisi Pole di Grand Prix Spanyol
Bottas dan Zhou Berekspektasi Tinggi terhadap King Sauber di Musim 2024
Kontrak Diperpanjang, Valtteri Bottas Fokus pada Balapan
Ini Penjelasan Mercedes soal Perintah Mengakhiri Balapan pada Bottas di GP Qatar
Bottas Raih Posisi Pole di GP Brasil
Bottas Catatkan Waktu Tercepat di Sesi Latihan GP Meksiko
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap