visitaaponce.com

Setelah 15 Tahun, All Indonesia Finals Tunggal Putra Akhirnya Tersaji di Istora

Setelah 15 Tahun, All Indonesia Finals Tunggal Putra Akhirnya Tersaji di Istora
Aksi Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat memenangi pertandingan.(MI/RAMDANI)

SETELAH menanti selama 15 tahun sejak 2008 silam, All Indonesia Final untuk sektor tunggal putra bulu tangkis terjadi di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Hal itu dipastikan setelah pebulu tangkis Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo lolos ke partai puncak Indonesia Masters 2023.

Dalam pertandingan di babak semifinal, Sabtu (28/1), Jonatan berhasil melaju ke babak final usai mengalahkan wakil Tiongkok Shi Yu QI. Tunggal putra peringkat tiga dunia itu menang dengan rubber game 21-13, 15-21 dan 21-19.

Sementara itu, Chico berhasil menang revans dari pebulu tangkis Hong Kong NG Ka Long Angus usai melakoni pertarungan berdurasi 1 jam 23 menit. Pebulu tangkis kelahiran Jayapura itu menembus babak final dengan kemenangan 17-21, 27-25 dan 22-20.

Berbicara terkait All Indonesia Finals pertama di Istora Gelora Bung Karno sejak 15 tahun silam, Pelatih tunggal putra PP PBSI Irwansyah mengungkapkan rasa bangganya dengan apa yang dicapai kedua anak asuhnya itu.

Baca juga: Lewat Kemenangan Dramatis, Chico Pastikan All Indonesian Final

"Kalau dari saya alhamdulillah ya All Indonesia Finals, sejauh ini dikasih rezeki sama Allah jadi dua tunggal putra masuk final dan ini merupakan kebanggaan buat saya. Sejauh ini saya sebagai pelatih hanya mencoba untuk memberika yang terbaik bagi mereka," tutur Irwansyah ditemui di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (28/1).

Melihat performa kedua anak didiknya selama turnamen, Irwansyah mengatakan baik Jonatan maupun Chico, keduanya pantas merebut gelar juara Indonesia Masters 2023. Ia hanya berpesan agar kedua anak asuhnya itu dapat tampil sportif di pertandingan final besok.

"Saya sudah pesan ke mereka untuk kasih yang terbaik dan menjadi contoh yang baik buat masyarakat karena mereka main buat Indonesia, jadi sportivitas itu yang paling penting," kata Irwansyah.

"Buat besok pastinya satu sama lain kan mau juara, tapi dengan mau juara itu harus tetap menjunjung tinggi sportivitas, sebab pertandingan dua tunggal putra Indonesia ini kan akan dilihat seluruh dunia, jadi sportivitas itu penting banget," sambungnya.

Untuk pertandingan besok Irwansyah mengatakan dirinya menyerahkan urusan strategi permainan ke Jonata dan Chico. Dia tidak akan menyiapkan strategi khusus ke kedua anak didiknya itu.

"Malam ini strategi sudah gak saya siapkan, biar mereka atur aja sendiri. Tapi selalu saya ingatkan untuk tunjukan semangat dan sportivitas dalam pertandingan," jelas Irwansyah.

Secara terpisah, Chico mengaku tak menyangka dapat menembus babak final pertamanya di Istora Gelora Bung Karno Senayan. Pebulu tangkis berusia 24 tahun itu mengatakan hal ini merupakan mimpinya sejak kecil.

"Ini mimpi saya (final di Istora), waktu kecil kan cuman bisa nonton di televisi doang, di Papua lagi nantonya, televisnya juga gambarnya masih kabur-kabur," tutur Chico.

Ditanya terkait pertemuannya dengan Jonatan di partai final, Chico mengaku siap menghadapi seniornya. Dia menegaskan akan menampilkan yang terbaik untuk merebut gelar juara pertamanya pada musim ini.

"Buat besok yang pertama pasti balikin kondisi fisik dulu, sama besok pengen main nothing to lose mengeluarkan yang terbaik karena All-Indonesian Finals juga. Pengen ngasih yang terbaik lah buat Indonesia," jelas Chico.

Sebagaimana diketahui, pertandingan All-Indonesia Finals sektor tunggal putra terakhir kali tersaji di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta yakni pada kejuaraan Indonesia Terbuka 2008. Saat itu pertarungan berlangsung antara Sony Dwi Kuncoro vs Simon Santoso.

Pada pertandingan 15 tahun lalu, Sony Dwi Kuncoro berhasil keluar sebagai juara dengan kemenangan rubber game 19-21, 21-14 dan 21-9. (Rif/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat