visitaaponce.com

Sejarah Bola Basket di Dunia dan Indonesia

Sejarah Bola Basket di Dunia dan Indonesia
Bagaimana awalnya basket yang kita mainkan saat ini terbentuk? Berikuta ceritanya.(AFP)

BOLA basket (basketball) adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang. Mereka saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan.

Dalam basket, terdapat peraturan dasar dan peraturan pertandingan agar laga bisa berjalan kompetitif dan berlangsung fair play. Berikut ini adalah sejarah dan gambaran umum dari peraturan-peraturan dalam olahraga bola basket.

Sejarah 

Olahraga ini dimulai dari James Naismith yang mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pencetus permainan bola basket ini. Ide permainan ini berawal saat musim dingin. Banyak permainan olahraga yang tidak bisa dilakukan para muridnya. Keinginannya membuat sebuah permainan yang dapat dimainkan di dalam ruangan tertutup, menggerakannya membuat permainan bola basket.

Baca juga : Embiid Terus Mendominasi dan Buat Philadelphia 76ers Unggul

Profesinya sebagai instruktur pendidikan jasmani di perguruan tinggi Springfield College yang terletak di Massachusetts, Amerika Serikat, memudahkan Naismith untuk berinovasi. 

Pada 1891, permainan bola basket dilakukan menggunakan bola sepak. Jadi tidak langsung menggunakan bola basket seperti sekarang ini. Saat itu, Naismith merancang permainan ini dengan cara melemparkan bola ke dalam keranjang buah persik. Keranjang yang digantungkan di tembok di gedung olahraga tersebut menjadi penentu skor.

Jumlah pemainnya pun masih sembilan orang. Saat itu belum ada teknik dribble. Lalu bagaimana dong cara menggiring bola? Caranya dilempar ke teman satu tim. Seiring dengan waktu, permainan ini mengalami berbagai penyempurnaan hingga menjadi yang kita ketahui saat ini.

Baca juga : Ukuran Standar Lapangan Basket FIBA, Perbasi, dan NBA

Permainan ini cepat menyebar ke publik. Pada 1895, digelar pertandingan bola basket yang pertama kali mempertemukan dua perguruan tinggi, yakni Minnesota School of Agriculture dan Hamline College.

Meski dimainkan dalam ruangan, tidak lantas menjadikan permainan ini santai. Tajamnya pandangan, kekuatan nafas, kecepatan berlari, kelihaian dalam mengelabui, kemampuan menembak tepat sasaran, dan ketangkasan tangan menjadi kemampuan yang harus dimiliki agar menjadi pemain bola basket yang baik. Maka jangan heran kalau kalian bakal mandi keringat saat melakukan permainan ini.

Perkembangan basket di Indonesia

Masuknya basket ke Indonesia tidak lepas dari penyebaran olahraga ini dari Amerika Serikat ke negara-negara Asia Timur, sesuai dengan kondisi geopolitik saat itu. Sejarah mencatat pada 1920, terjadi eksodus warga negara Tiongkok ke Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

Baca juga : Warriors Masuk ke Play-off

Tiongkok merupakan salah satu sasaran utama dari Young Men’s Christian Association (YMCA), tempat penyebaran permainan bola basket. Tiongkok mengenal permainan ini 20 tahun sebelumnya dan memperkenalkan permainan ini saat eksodus.

Para perantau tersebut membentuk komunitas sendiri, salah satunya mendirikan sekolah-sekolah untuk warga negara Tionghoa. Di sekolah-sekolah tersebut, permainan bola basket diajarkan dan menjadi populer.

Tidak hanya sekolah, sejumlah komunitas basket juga hadir di kota besar. Sebut saja Tionghoa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, Chinese English School dan Pheng Yu Hui (Sahabat). Sahabat merupakan klub asal salah satu legenda basket Indonesia salah satu legenda basket Indonesia, Sony Hendrawan (Liem Tjien Siong). Sejak saat itulah, permainan bola basket dimainkan khalayak ramai.

Baca juga : Timnas Basket Asah Ilmu lagi di Negeri Kanguru

Organisasi

Bola basket dunia dinaungi Federation Internationale de Basketball (FIBA). Organisasi ini berpusat di Jenewa, Swiss. Di kancah nasional, induk permainan bola basket bernama Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) yang berpusat di Jakarta.

Peraturan 

  1. Bola dapat dilemparkan ke berbagai arah dengan menggunakan satu atau kedua tangan.
  2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan satu atau kedua tangan. Namun, perlu diingat, tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
  3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola.
  4. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
  5. Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
  6. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara apa pun.
  7. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemainnya hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan.
  8. Apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan maka pemain pelanggarakan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
  9. Apabila satu di antara pihak yang bertanding melakukan tiga kesalahan berturut-turut maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
  10. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke keranjang. Dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut.
  11. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
  12. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya.
  13. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, wasit yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu lima detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya.
  14. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila satu di antara pihak melakukan hal yang bisa menunda pertandingan, wasit dapat memberi mereka peringatan pelanggaran.
  15. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat 
  16. jumlah pelanggaran dan memberitahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut.
  17. Dalam peraturan permainan bola basket, wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai yang tercantum dalam peraturan di atas.
  18. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
  19. Waktu pertandingan adalah empat quarter masing-masing 10 menit, pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenangnya.

(Z-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat