visitaaponce.com

Carlos Alcaraz Tantang Medvedev di Semifinal AS Terbuka

Carlos Alcaraz Tantang Medvedev di Semifinal AS Terbuka
Carlos Alcaraz mengekspresikan kemenangannya atas Alexander Zverev pada pertandingan Kamis (7/9).(AFP)

UNGGULAN teratas Carlos Alcaraz mengalahkan Alexander Zverev 6-3, 6-2, 6-4 untuk melaju ke semifinal Amerika Serikat (AS) Terbuka 2023, Kamis (7/9), sekaligus menjaga pertahanan gelarnya tetap pada jalurnya.

Petenis Spanyol itu akan menghadapi unggulan ketiga Daniil Medvedev untuk memperebutkan tempat di final.

Alcaraz yang tidak dalam performa terbaiknya tetap mendominasi pada saat-saat kritis. Sementara Zverev mungkin merasakan efek dari penampilan 4 jam 41 menit di babak 16 besar dalam pertandingan terpanjang turnamen sejauh ini.

Baca juga : Novak Djokovic Makin Dekat dengan Gelar ke-24

Petenis nomor satu dunia itu mengonversi keempat break pointnya, sementara Zverev gagal memanfaatkan satu pun dari lima peluangnya.

Meskipun Zverev berusaha menyamai kekuatan Alcaraz, tapi variasi, kecepatan, dan kekuatan petenis Spanyol itu memberinya keunggulan atas petenis Jerman itu. "Saya merasa sangat nyaman bermain di lapangan ini, bermain di New York,” kata Alcaraz, yang hanya kehilangan satu set dalam perjalanannya ke empat besar.

"Saya merasa kuat. Saya pikir saya siap untuk pertarungan hebat melawan Medvedev," lanjutnya.

Baca juga : Medvedev Melaju Tanpa Beban ke Putaran Kedua AS Terbuka

Alcaraz kini mencatat rekor 24-1 dalam empat Grand Slam terakhirnya sejak awal AS Terbuka tahun lalu. Satu-satunya kekalahan petenis berusia 20 tahun itu terjadi ketika takluk dari Novak Djokovic di semifinal Prancis Terbuka.

Sementara itu, Medvedev berhasil memastikan tempat di semifinal usai mengalahkan rekan satu negaranya dari Rusia Andrey Rublev 6-4, 6-3, 6-4. Medvedev mengaku tantangan terberat yang harus dijalani di setiap pertandingan ialah cuaca dan suhu di New York yahg dilaporkan dilanda gelombang panas pekan ini. Kelembapan dan suhu tinggi di Flushing Meadows mencapai 35 derajat celsius.

Kedua pemain tampak terkuras secara fisik dan emosional ketika Medvedev akhirnya menyelesaikan pertandingan setelah dua jam 48 menit. "Kondisinya brutal. Satu-satunya hal baik adalah kedua pemain di babak ini 'menderita' (karena sama-sama kepanasan). Jadi ini sulit bagi kami berdua," kata Medvedev.

"Pada akhir set pertama saya tidak bisa melihat bola lagi. Saya hanya bermain dengan mengandalkan sensasi atau perasaan saya saja," tambahnya. (AFP/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat