visitaaponce.com

Beragam Robot Ambil Alih Asian Games Tiongkok

Beragam Robot Ambil Alih Asian Games Tiongkok
Demonstrasi anjing robot X30 DEEP Robotics berjalan menuruni tangga di jalur pejalan kaki.(AFP/Philip Fong.)

ADA alat penghancur serangga yang otonom hingga pianis android dan truk es krim tanpa pengemudi tampak memeriahkan Asian Games Tiongkok. Ajang itu dibuka pada Sabtu (23/9/2023)--setelah penundaan satu tahun karena covid-19--dengan kedatangan sekitar 12.000 atlet dan ribuan jurnalis, pejabat teknis, dan penonton turun ke Hangzhou.

Kota itu ialah rumah tidak resmi bagi industri teknologi Tiongkok. Sejumlah robot serta gadget menakjubkan lain dirancang untuk melayani, menghibur, dan mengawasi para pengunjung.

Tengok saja perangkap nyamuk otomatis berkeliaran di Games Village yang luas. Alat otonom ini membasmi hama setelah memikat mereka dengan meniru suhu tubuh dan pernapasan manusia.

Baca juga: Lawan Korea Utara, Laga Penentuan Langkah Garuda Mudad di Asian Games Hangzhou

Yang menarik lagi, robot-robot 'anjing' yang berlari, melompat, dan membalik fasilitas pasokan listrik patroli. Versi yang lebih kecil menari sementara android berwarna kuning cerah memainkan piano.

Minibus tanpa pengemudi akan mengantar pengunjung melalui kota terdekat Shaoxing, lokasi pertandingan bisbol dan softball berada. Para atlet dapat menguji refleks mereka melawan tenis meja yang memainkan Pongbot.

Baca juga: Tiongkok Dituding Diskriminasi Atlet India di Asian Games Hangzhou

Di pusat media, seorang resepsionis berbahan plastik dan logam dengan bantalan nomor dan slot kartu terpasang di tubuhnya menyambut yang datang. Bahkan venue dibangun dengan bantuan robot konstruksi yang menurut penyelenggara sangat lucu, dengan keterampilan unik.

Itu menyimpulkan betapa besarnya keinginan Tiongkok untuk mengangkat Asian Games. Maskotnya ialah tiga robot humanoid bernama Congcong, Lianlian, dan Chenchen. Wajah tersenyum ketiganya menghiasi Hangzhou dan kota-kota terdekat yang menjadi tuan rumah.

Anjing bertemu 'anjing' 

Hangzhou, kota berpenduduk 12 juta orang di timur Tiongkok, membangun reputasi sebagai rumah bagi startup teknologi. Hal ini mencakup sektor robotika yang berkembang pesat dan ingin menutup kesenjangan dengan pesaing industri terkemuka di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Baca juga: Microsoft Ambil Alih Pembuat Gim Call of Duty

Di satu kawasan bisnis, staf dari DEEP Robotics menjalankan beberapa model tercanggih mereka, memerintahkan satu robot berkaki empat untuk berjalan melewati puing-puing konstruksi, dan mengirim robot lain ke jembatan penyeberangan di dekatnya yang licin karena hujan. Pada satu titik, seekor anjing sungguhan muncul dan mengendus robotnya dengan rasa ingin tahu.

Di tempat lain, pekerja kantoran mengambil makan siang dari mesin penjual otomatis yang dapat mengukus makanan. Menurut pembuatnya, Kuaie Fresh, mesin itu memeriksa suhu agar makanannya pas. 

Mesin ini juga mengumpulkan data tentang preferensi pelanggan. Di beberapa negara, hal ini akan menimbulkan kekhawatiran mengenai penyaluran informasi pribadi merekadan penggunaan informasi tersebut. 

Namun setidaknya satu pelanggan terkesan. "Keterampilan memasaknya lebih baik dibandingkan kebanyakan orang yang tidak tahu cara memasak," kata Hu, 29.

Perlombaan global untuk melampaui batas-batas kecerdasan buatan membawa robot-robot humanoid berkemampuan AI ke pertemuan puncak PBB pada Juli. Mereka mengklaim bahwa robot pada akhirnya dapat mengatur masyarakat lebih baik daripada manusia.

Robot industri telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia bahwa mesin dapat membuat jutaan pekerjaan menjadi usang. "Saya tidak mengatakan bahwa robot akan menggantikan manusia, tetapi mereka ialah alat dan mereka akan membantu manusia," kata Qian Xiaoyu, seorang eksekutif DEEP Robotics, kepada AFP.

Robot pengukur suhu telah disiapkan untuk mengukur suhu manusia dan melaporkan jika mereka menunjukkan tanda-tanda demam. Hal ini juga dapat mengingatkan pengunjung untuk memakai masker. Namun perangkat tersebut mungkin akan tetap digunakan setelah Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa tiba-tiba mencabut kebijakan nol covid-19 pada akhir tahun lalu. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat