visitaaponce.com

Microsoft Ambil Alih Pembuat Gim Call of Duty

Microsoft Ambil Alih Pembuat Gim Call of Duty
Gedung Blizzard Entertainment di Irvine, California.(AFP/Mario Tama.)

PEMILIK Xbox, Microsoft, menyelesaikan pengambilalihan senilai US$69 miliar atas pembuat video game Call of Duty, Activision Blizzard. Ini setelah Inggris mengatakan pada Jumat (22/9/2023) bahwa perubahan kesepakatan tersebut mengatasi masalah regulasi.

Raksasa teknologi AS itu meluncurkan tawarannya awal tahun lalu berupaya mendirikan perusahaan gim terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan setelah Tencent dari Tiongkok dan pembuat PlayStation dari Jepang, Sony.

Transaksi ini mendapat pengawasan ketat dari regulator di Amerika Serikat dan Inggris. Otoritas Persaingan dan Pasar (Competition and Markets Authority/CMA) memblokir versi sebelumnya dari kesepakatan tersebut pada April.

Baca juga: Uni Eropa Kurangi Rekor Denda Antimonopoli Intel

CMA mengatakan dalam suatu pernyataan pada Jumat bahwa kesepakatan yang direstrukturisasi membuat perubahan penting dan membuka pintu bagi penyelesaian kesepakatan. CMA akan berkonsultasi mengenai perbaikan sebelum membuat keputusan akhir.

Dalam pernyataan terpisah, wakil ketua dan presiden Microsoft Brad Smith mengatakan kelompok tersebut terdorong oleh perkembangan positif dalam proses peninjauan CMA. "Kami menghadirkan solusi yang kami yakini sepenuhnya mengatasi kekhawatiran CMA yang tersisa terkait dengan streaming game cloud. Kami akan terus berupaya mendapatkan persetujuan untuk menyelesaikan," kesepakatan tersebut pada 18 Oktober.

Baca juga: Menteri Inggris Ingatkan Meta mengenai Enkripsi Ujung ke Ujung

CEO Activision Blizzard Bobby Kotick, yang perusahaannya juga membuat gim populer Diablo dan Candy Crush, mengatakan pengumuman regulator Inggris tersebut merupakan tonggak penting bagi merger.

Kesepakatan berubah 

Microsoft, pembuat konsol game Xbox, mengajukan proposal barunya ke CMA bulan lalu. "Ini kesepakatan baru dan sangat berbeda yang menjadikan distribusi cloud dari gim-gim penting ini berada di tangan pemasok independen yang kuat, Ubisoft, dan bukan di bawah kendali Microsoft," kata Colin Raftery, direktur senior merger di CMA. 

Microsoft tidak akan lagi membeli hak cloud-game yang dipegang oleh Activision dan sebagai gantinya akan dijual kepada pengembang game Prancis, Ubisoft Entertainment. Microsoft telah mengambil, "Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kekhawatiran awal kami," kata kepala eksekutif CMA Sarah Cardell.

"Namun, akan jauh lebih baik jika Microsoft mengajukan restrukturisasi ini selama penyelidikan awal kami. Kasus ini menggambarkan biaya, ketidakpastian, dan penundaan yang dapat ditanggung oleh para pihak jika terdapat opsi penyelesaian yang kredibel dan efektif, tetapi tidak diajukan pada waktu yang tepat," tambah Cardell dalam pernyataannya pada Jumat.

Di luar Inggris, Uni Eropa menyetujui kesepakatan tersebut pada Mei. Sementara regulator antimonopoli AS baru-baru ini menghentikan upaya itu dengan memblokir pembelian tersebut menyusul kemunduran di pengadilan.

Para regulator juga menunjukkan kekhawatiran terhadap prospek bahwa Microsoft akan menolak akses pesaingnya terhadap gim-gim yang sangat populer dengan membuat gim-gim tersebut hanya tersedia di Xbox. Microsoft dan Sony pada Juli mencapai kesepakatan untuk tetap merilis video game Call of Duty di konsol game PlayStation. Sony sebelumnya berusaha memblokir akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat