visitaaponce.com

Akuisisi atau tidak GoTo Telah di Jalur Profitabilitas

Akuisisi atau tidak! GoTo Telah di Jalur Profitabilitas
Akuisisi TikTok oleh Tokopedia(Ilustrasi)

BARU saja selesai dengan akuisisi TikTok kepada Tokopedia, sekarang isu rumor merger GoTo dengan Grab sedang ramai dibicarakan, NH Korindo Sekuritas melihat peluang besar yang potensial apabila aksi korporasi ini terjadi bagaimana pun mekanisme transaksinya.

"Kami melihat untuk sekarang GoTo memiliki daya tawar yang lebih tinggi dengan segera rilisnya laporan keuangan tahunan GoTo yang diekspektasikan membaik dengan positifnya nilai Adjusted EBITDA sehingga GoTo dapat menaikkan harga mergernya, dan juga untuk segmen On-demand Service GoTo, merupakan kunci pendapatan dari perusahaan yang berkontribusi lebih dari 55% pendapatan tahunan GoTo di tahun 2022 sehingga GoTo tidak akan memberikan harga diskon," kata Analis NH Korindo Sekuritas Richard Jonathan Halim, melalui keterangan yang diterima, Jumat (16/2).

Untuk menghadapi masalah monopoly policy yang ada di Indonesia, Sekuritas melihat adanya peluang Grab untuk mengambil alih operasi Gojek yang ada di kawasan Asia Tenggara (Vietnam, Singapura) di luar Indonesia. Sehingga GoTo tetap mengambil alih operasional di dalam negeri yang juga akan membuat beban operasional GoTo makin kecil dan lebih menguntungkan.

Baca juga : Pascakolaborasi dengan TikTok, GOTO Punya Prospek Cerah

"Untuk segmen On Demand Service memang memakan beban yang cukup besar sebesar Rp 20 triliun atau 51% dari total beban operasional GoTo per 2022," kata Richard.

Aksi merger perusahaan ini diperlukan 2 perusahaan tersebut karena setelah bertahun-tahun beroperasional sampai saat ini masih merugi dengan aksi cash burn yang besar akibat adanya persaingan yang sangat ketat, per 2022 posisi On Demand Service GoTo memiliki penambahan kerugian sebesar 16% YoY menjadi (Rp -14 triliun).

"Namun dengan adanya ketidakpastian dalam transaksi ini, kami melihat dengan adanya merger ataupun tidak GoTo sendiri sekarang berada di jalan yang tepat untuk menuju profitabilitasnya dengan naiknya contribution margin sebesar 1,5% YoY di angka Rp 675 miliar dan penjualan kotor grup meningkat sebesar 6,9% menjadi Rp 17 triliun per September 2023," kata Richard.

Baca juga : BUMN Ini Kena Sorot Setelah Tiktok Akuisisi Tokopedia, Kenapa?

Sebelumnya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memberikan tanggapannya atas berita di media massa yang dikabarkan tengah membahas kemungkinan merger dengan Grab Holdings Ltd (GRAB).

Tanggapan tersebut sebagai respons terhadap permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI).

BEI meminta konfirmasi atas kebenaran berita di media massa bahwa GoTo saat ini sedang mengupayakan merger dengan Grab Holdings Ltd (GRAB). Agar dapat dijelaskan secara detail dampak merger tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

Baca juga : GOTO Rugi 80 Triliun Usai Lepas Tokopedia, Ekonom: Tidak Berhubungan dengan Kinerja Operasional GOTO

Sekretaris Perusahaan GoTo RA Koesoemohadiani menyatakan bahwa GoTo baru mengetahui adanya berita terkait isu tersebut dari media massa.

“Melalui surat ini dapat disampaikan bahwa perseroan pada dasarnya tidak dapat mengomentari rumor yang beredar di pasar. Perseroan juga ingin menekankan bahwa pada saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut,” ungkap Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi dikutip Jumat (16/2). (Z-7)

Baca juga : Akuisisi TikTok Dinilai Hanya Untungkan Segelintir Pihak 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat