BUMN Ini Kena Sorot Setelah Tiktok Akuisisi Tokopedia, Kenapa
![BUMN Ini Kena Sorot Setelah Tiktok Akuisisi Tokopedia, Kenapa?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/04102b23cdb3556ff4927d6575ac1ce0.jpg)
PASCA akusisi Tokopedia oleh Tiktok, kerugian yang dicatatkan perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menarik perhatian ekonom. Ekonom sekaligus pemerhati pasar modal, Yanuar Rizky bilang, pencatatan rugi non-operasional hingga Rp80 triliun itu membuat investasi Telkom di Goto dipertanyakan.
“Karena Tiktok begitu dia mengambil Tokopedia, dia selisih positif. Dia mencatatkan Goodwill. Nah Goodwillnya kan dicatatkan negatif di Gojek yang melepas gitu. Yang positif kan Tiktok. Jadi tidak ada duitnya memang. Memang hanya Tiktok lebih besar dari Goodwill-nya,” kata Yanuar dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (6/1)
Tapi yang menjadi perhatian serius Yanuar adalah perusahaan negara (BUMN) yang membenamkan investasi di GoTo. Ada uang Telkom di sana. Investasi Telkom melalui anak usahanya Telkomsel sudah digiring sejak pra IPO GoTo. Angan-angannya saat itu adalah Telkom atau Telkomsel ketiban untung saat ‘berkongsi’ lewat investasi yang ada pada GoTo. Tapi kenyataannya kini tidak demikian.
“Waktu Telkom via Telkomsel digiring masuk di pra-IPO Goto, skemanya adalah Perusahaan Ekosistem Digital. Itu pembenaran, setidaknya diutarakan Dirut Telkom di RDPU Panja Goto-Telkom di Komisi 6 DPR,” ujar Senior Auditor di Bursa Efek Jakarta - kini bernama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca juga : Akuisisi TikTok Dinilai Hanya Untungkan Segelintir Pihak
Menurutnya, ekonomi digital yang dimaksud itu apakah membangun jaringan infrastruktur teknologi untuk mendorong rakyat masuk dalam sistem nilai tambah industri. Menurut Yanuar, yang sangat paham betul dengan pasar modal, banyak startup atau perusahaan teknologi seperti GoTo yang ingin melantai di bursa hanya lah jualan valuasi. Yanuar meminta publik mengkritisi hal ini. Sebab, ada kontribusi perusahaan negara yang menyuntik suntik triliunan rupiah ke perusahaan masih rugi.
“Apa penjelasannya kalo gini uang BUMN malah off-side di mainan gorengan saham, bukan sebagai agent of development mengangkat masalah kemiskinan struktural rakyatnya,” kata Yanuar.
Yanuar menambahkan. kinerja perusahaan GoTo tidak tergambarkan kepada publik seutuhnya. Bisnis sesungguhnya sejak GoTo berkeinginan melantai di bursa, urai Yanuar, seakan hanyalah bisnis jualan saham, bukan berdasarkan apa yang dibaca dari keuntungan bisnis perusahaan tersebut.
Baca juga : Akumindo Nilai Positif TikTok Bergabung dengan Tokopedia
“Kalau mainan valuasi, ya ini bisnisnya jualan saham dengan harga digoreng pakai aksi korporasi, bukan dari deviden keuntungan bisnisnya. Bisa kita uji inkonsistensi berpikirnya, waktu Pra IPO revaluasi Goodwill sesuai PSAK 22 dilakukan dengan merger Gojek dan Tokopedia, sehingga ada Goodwill,” kata dia.
“Karena, setelah dimerger (Gojek - Tokopedia), sekarang dilepas lagi ke Tiktok. Dan, Tiktok lah yang dalam posisi revaluasi. Jadi, investasi Tiktok karena revaluasi lah, buktinya dilusi saham GoTo di tiktok. Jadi, ini makin menunjukan ekonomi digital yang dimaksud, adalah bisnis jualan saham bukan membangun ekosistem (digital). Dan, posisi pemegang saham GoTo dan uang BUMN Telkom via Telkomsel beli mahal ada disini dalam posisi unsecure,” ucap Yanuar. (Z-10)
Baca juga : Dalam Investasi di GoTo, Telkomsel Diyakini Sudah Jalankan SOP dan GCG Benar
Terkini Lainnya
Kemnaker sudah Komunikasi dengan Tokopedia terkait PHK Karyawan
Rencana PHK Masal Santer, Apa Konfirmasi dari Tokopedia?
PHK Karyawan, Pemprov DKI Kirim Petugas Untuk Cek Fakta
Apakah Bijak Menggunakan Paylater untuk Membeli Perlengkapan Sekolah Anak
Kolaborasi Tiktok dan Tokopedia Beri Dampak Positif bagi UMKM
5 Tips Kelola THR dengan Bijak
IFG Life Ubah Susunan Direksi selepas Akuisisi Mandiri Inhealth
Penyedia Layanan Digital Perkuat Digitalisasi dengan Cara Ini
Pengamat: Perusahaan Merger Kerap Lakukan PHK Karyawan
Gunung Raja Paksi Umumkan Keberhasilan Proses Penjualan Anak Usaha
PGE Anggarkan Capex Rp8,5 Triliun di 2024
Dorong Sinergi BPR dan Fintech, KoinWorks Akuisisi BPR Asri Cikupa Karya
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap