La Memo Bertekad Melaju ke Final di Olimpiade Paris 2024
ATLET dayung putra Indonesia disiplin rowing La Memo memasang target menembus babak final nomor perseorangan scull (dua dayung) putra di Olimpiade Paris 2024.
Atlet kelahiran Pulau Osi, Maluku tersebut kini tengah menatap Olimpiade keduanya usai menjalani debut di Olimpiade Rio 2016.
Memo, sapaan akrabnya, kini tengah menjalani persiapan menuju Paris di Wisma Atlet Dayung PB PODSI, Margaluyu, Pangalengan.
Baca juga : Capai Target di SEA Games, Rowing Alihkan Fokus ke Olimpiade
"Kalau di (Olimpiade) Rio kemarin mungkin karena cuaca (bisa cepat beradaptasi) sementara yang lainnya belum bisa di ombak. Kalau sekarang target saya di Olimpiade Paris 2024 lebih baik dari Olimpiade Rio, mungkin masuk babak final," kata La Memo, Selasa (2/7).
La Memo, yang masih berusia 21 tahun saat mengamankan tiket ke Olimpiade Rio, menjadi harapan baru tim Merah Putih.
Pasalnya, lolosnya atlet kelahiran 8 Januari 1985 tersebut merupakan kali pertama Indonesia ikut serta di cabang rowing Olimpiade setelah terakhir kali ikut serta di Olimpiade Helsinki, Finlandia pada 1952.
Baca juga : Dua Atlet Renang Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade Paris 2024
Memo, yang kala itu mengamankan satu tiket di Olimpiade Rio melalui kualifikasi yang berlangsung di Chungju, Korea Selatan (Korsel), mengulang kisah manisnya usai delapan tahun penantian.
Memo menjadi penakluk gelombang Chungju usai untuk kedua kalinya di World Rowing Asian & Oceanian Olympic and Paralympic Qualification Regata di Chungju mampu mengamankan satu tiket menuju Paris.
Kepastian tersebut diperoleh usai La Memo finis di urutan kedua dengan catatan waktu 1:43,71 detik, sementara peringkat pertama ditempati atlet dayung Kazakhstan Vladislav Yakovlev membukukan waktu 1:42,78 detik.
Baca juga : Lalu Muhammad Zohdi Masih Bertekad Bukukan Waktu di Bawah 10 Detik
Memo kini menatap Olimpiade keduanya dengan lebih matang berbekal latihan ekstra dengan menambah jam dan porsi latihan.
Selain itu, peraih medali perak di nomor quadruple sculls putra Asian Games 2018 tersebut telah mempersiapkan analisa-analisa terkait kemampuan calon lawan di Paris.
"Persiapan tentu lebih keras dari Asian Games karena latihan kita itu per-harinya empat kali sesi. Kalau latihan empat kali sehari itu, paginya itu bersepeda, latihan di air lalu siangnya sepeda lagi sekitar dua jam lalu sorenya fitnes," pungkas Memo. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Tom Cruise Lakukan Aksi Mengesankan di Penutupan Olimpiade Paris Tanpa Bayaran
Gregoria Lolos ke Babak Kedua Hong Kong Terbuka 2024
Andy Murray sangat Menikmati Masa Pensiun
Keluarga Perancang Menara Eiffel Tolak Logo Olimpiade Dipasang Permanen
Rizki Juniansyah Raih Emas dan Pecahkan Rekor di PON 2024
Aryna Sabalenka Melaju ke Semifinal AS Terbuka
Atlet Dayung Tanah Air Terima Beasiswa dari Jasa Tirta II
Atlet Dayung Indonesia Finis Urutan ke Tiga di Final E Olimpiade Paris
La Memo Peringkat Tiga, Lolos Final E Dayung Olimpiade Paris 2024
Olimpiade Paris 2024: Judo Indonesia Terhenti di 16 Besar, Atlet Dayung Gagal ke Perempatfinal
Olimpiade Paris 2024, Atlet Dayung Indonesia La Memo Finis Ke-5 di Babak Heat
Jadwal Atlet Indonesia di Olimpiade Paris Hari Ini, Ada Jojo!
Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok Menyambut 75 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Bangsa
75 Tahun Tiongkok dan Ambisi Globalnya Langkah Strategis Indonesia
Menyiapkan Generasi Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap