Leitmotive Eliminasi Kusta
![Leitmotive Eliminasi Kusta](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/b5c247957adf9d010d765e9fe29ae9b8.jpeg)
KUSTA adalah penyakit penuh teka-teki yang telah dikenal sejak zaman kuno dan abad pertengahan. Meskipun penyebab kusta yaitu Mycobacterium leprae (M. leprae) sudah ditemukan sejak 1873, tetapi hingga akhir 2022, masih terdapat 15.239 penderita kusta baru di Indonesia.
Dari semua penderita baru yang terdeteksi, 5,69% mengalami disabilitas tingkat dua. Dari 34 provinsi, enam provinsi belum mencapai eliminasi kusta. Padahal secara nasional Indonesia telah mencapai status eliminasi kusta tahun 2000 (prevalensi kusta <1 per 10.000 penduduk).
Salah satu ganjalan terbesar mencapai eliminasi kusta secara menyeluruh adalah leprostigma. Sumber leprostigma bisa dari stereotip agama, bahasa, dan kesalahpahaman. Leprostigma menyebabkan penderita kusta aktif menunda atau enggan berobat. Padalah, ini sangat berbahaya bagi penderita kusta karena kurangnya pengobatan pada tahap awal dapat memperburuk gejala, meningkatkan komplikasi, meningkatkan penularan kontak dekat, dan meningkatkan risiko kecacatan.
Untuk mengurangi leprostigma maka perlu mengubah paradigma penanganan kusta. Dari catatan sejarah, sejak Armauer Hansen menemukan M. leprae sebagai penyebab kusta, penanganan kusta termasuk leprostigma masih pasang surut hingga kini.
Misalnya, sidang World Health Assembly 1991 menetapkan resolusi eliminasi kusta tahun 2000 menggunakan prevalensi <1 per 10.000 penduduk sebagai patokan. Namun, meskipun prevalensi kusta bisa ditekan, tetapi setiap tahun tetap muncul penderita kusta baru. Di tahun 2000-SDGs, penanganan kusta mulai berfokus pada paradigma sindemik, yang mana kusta merupakan isu cross cutting sehingga penanganannya mesti paralel dengan upaya mengurangi determinasi faktor non medis seperti kemiskinan, sanitasi buruk dan literasi.
Namun, stigma tetap saja masih terjadi. Terbaru adalah inisiatif Global Leprosy Strategy 2021- 2030 menuju zero leprosy tahun 2030, tetapi empat pilar GLS yaitu (1) melaksanakan peta jalan zero leprosy secara terintegrasi; (2) meningkatkan kegiatan pencegahan dan penemuan kasus secara aktif yang terintegrasi; (3) melakukan tatalaksana kusta dan komplikasinya serta mencegah disabilitas baru; dan (4) memerangi stigma dan menghormati hak asasi penderita kusta, belum ditindaklanjuti.
Fakta tersebut, hemat penulis, adalah refleksi status quo kusta selama hampir 368 tahun eksis di Indonesia sejak tahun 1655. Kusta sebenarnya adalah metafora untuk stigma. Eliminasi kusta mustahil tercapai tanpa komitmen bersama mengurangi leprostigma. Dengan kata lain, stigma kusta adalah leitmotive dari hubungannya dengan manusia sehingga perubahan paradigma penanganan kusta sangat menentukan besar kecilnya derajat leprostigma di masyarakat.
Pengurangan leprostigma tidak dapat terjadi tanpa keterlibatan dan partisipasi dari orang yang pernah mengalami kusta. Butuh lebih banyak upaya untuk mengintegrasikan seni komunikasi sosial ke dalam pengurangan stigma, termasuk menghilangkan stereotip atau bahasa diskriminatif yang masih membelenggu masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, eliminasi kusta hanya dapat terwujud apabila upaya tersebut diramu dalam strategi nasional yang sistematis, terukur dan berkelanjutan lintas generasi. Selamat memperingati Hari Neglected Tropical Diseases (NTD) Sedunia. Kita tunggu langkah konkret pemerintah dalam rangka akselerasi eliminasi kusta.
Terkini Lainnya
Edukasi Masyarakat terkait TB secara Masif Harus Segera Dilakukan
Penularan Tuberkulosis Masih Tinggi, Dilaporkan 282.281 Kasus hingga Juni 2024
Metode Laser Bisa Obati Wasir Lebih Cepat dan Minim Nyeri
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Hati-Hati Memilih Terapi Stem Cell, Terbaik Berasal dari Tali Pusat
Cegah Delay Pengobatan Leukimia pada Anak
Mensos Tri Rismaharini Motivasi Penyandang Disabilitas untuk Raih Sukses
Implementasi Inklusivitas, Bekali Kelompok Marjinal dengan Keahlian Digital Marketing
Kelompok Disabilitas harus Jadi Prioritas dalam Penanganan Bencana
0,66 Persen, Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Jakarta Diklaim Alami Tren Penurunan
7 Tips Perencanaan Keuangan untuk Penyandang Disabilitas
OCBC Komitmen Tingkatkan Literasi Keuangan Kaum Disabilitas
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap