Rayuan Online
![Rayuan Online](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/acfa7754edb315be7746b4be4ad29f88.jpg)
‘HARI-HARI kita berisi hasutan, hingga kita tak tahu diri sendiri’. Begitu Iwan Fals bersenandung pada lagu Mimpi yang Terbeli. Lagu yang terdapat di album 1910 itu dirilis pada 1988, atau 35 tahun silam. Lagu itu merupakan ungkapan kegelisahan Iwan akan gejala konsumerisme di masyarakat. Aneka rupa barang ditawarkan, baik di mal maupun supermarket. Acara Mana Suka Siaran Niaga di TVRI, satu-satunya stasiun televisi milik pemerintah yang beroperasi kala itu, menjadi salah satu etalasenya. Di tengah segala bujuk rayu tersebut, kata Iwan di lagu itu, seorang anak tergoda mencuri mainan yang harganya tak terjangkau oleh bapaknya yang maling.
Setelah lebih dari dua dekade, entah apa yang dirasakan Iwan melihat fenomena sekarang. Mesin propaganda pariwara itu kini ada di mana-mana, bahkan menyelinap dalam genggaman. Ia tidak lagi merayu secara visual, tapi juga menggoda sisi emosional. Melalui teknologi algoritma yang digerakkan dalam sistem jaringan, sel-sel otak dan perasaan kita, baik mereka yang tinggal di kota maupun desa, distimulasi untuk terus mengonsumsi lagi dan lagi sampai mati. Bukan cuma barang, melainkan juga kesenangan.
Berbagai platform aplikasi, mulai media sosial hingga lokapasar digital, menjadi mesin penggerak yang secara tak sadar menggiring kita menjadi pemburu pleasure, pemuja kesenangan. Boleh percaya atau tidak, gaya hidup itu pun ditopang media komunikasi dan informasi. Atas nama data yang mudah direkayasa, para editor penganut viralisme lebih senang membuat judul-judul yang menawarkan hedonisme; ‘Inilah 10 Tempat Hangout yang sedang Hype’, atau ‘Inilah Lima Barang Branded yang Paling Disenangi Selebritas’, ketimbang mengkritisi sejumlah pasal bermasalah dalam omnibus law, misalnya.
Entah generasi entah masyarakat macam apa yang mau dihasilkan dari kebodohan yang dirasionalisasi teknologi semacam ini. Kaum cerdas cendekia yang semestinya memberi edukasi malah ikut-ikutan naif, jika tidak mau disebut dungu. Bahkan, konon kabarnya juga ada sebuah dewan mahasiswa pada institusi pendidikan yang diduga menyuruh mahasiswa baru mendaftar pinjaman online. Untuk apa? Buat biaya outfit untuk datang ke kampus? Dari mana mahasiswa, yang notabene belum punya penghasilan, memiliki dana untuk melunasinya? Merampok dan membunuh temannya? Edan.
Menurut Manuel Castells, sosiolog dan pemikir Spanyol, berbeda dengan era kapitalisne awal yang hanya digerakkan modal/kapital, kekuatan teknologi komunikasi dan informasi (ilmu pengetahuan) juga menjadi salah satu pelumas yang melancarkan kerja mesin kapitalisme lewat gaya hidup baru yang dihasilkan. Tujuannya tentu untuk kepentingan ekonomi, dan itu sah-sah saja. Yang perlu kita sikapi dengan bijak ialah bagaimana mengantisipasi ekses negatifnya.
Keprihatinan Iwan melihat seorang anak kecil mencuri mainan yang harganya tak terjangkau seperti judul lagu yang saya kutip di atas rasanya mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan kelakuan anak seorang pegawai pajak yang belum lama ini viral atau aksi nekat seorang mahasiswa sebuah universitas ternama yang membunuh temannya lantaran diduga terjerat oleh pinjaman online.
Iwan benar, hidup kita memang berisi hasutan. Malah, menurut saya. kini semakin edan dan gila-gilaan. Waspadalah
Terkini Lainnya
Politik Beras
Dunia yang tidak Baik-Baik Saja
Kedaulatan Pangan
Orkestrasi Moral
Katakan dengan Masker
El Nino
Jawa Barat Jadi Provinsi dengan Jumlah Pengguna Pinjol Terbanyak
Utang Pinjol Boleh Rp10 Miliar, Pengawasan OJK Harus Ketat
Batas Pinjol Naik hingga Rp10 M, Risiko Gagal Bayar Menghantui
Ketua DPR Puan Maharani Desak OJK Perketat Aturan Pinjol
Penyalahgunaan Identitas Pelamar Pinjol Marak, DPR RI Minta OJK Bergerak
Muhadjir: Pinjol Bisa Dimanfaatkan untuk Pembiayaan UKT dengan Pengawasan Ketat
Wantimpres jadi DPA: Sesat Pikir Sistem Ketatanegaraan
Kontemplasi Migrasi Kerja Global
Kala Kota Sungai Memukau Warga
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap