Makna Kemerdekaan di Mata Generasi Z dan Milenial
![Makna Kemerdekaan di Mata Generasi Z dan Milenial](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/5a33c78e867ab00462846642674404d3.jpg)
PADA peringatan 17 Agustus 2023, banyak generasi Z dan milenial turut merayakan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat tinggi dan bergairah. Bagi mereka yang sangat penting, adalah memahami makna sejarah dan dampaknya terhadap masa depan mereka.
Adalah George Santayana, penulis dan filsuf terkenal pernah berujar, "Mereka yang tidak bisa mengingat masa lalu terpaksa mengulanginya." Ini ternyata sangat relevan dalam situasi politik saat ini. Mereka (generasi Z) setidaknya dapat membuat keputusan yang tepat dan terhindar dari berita palsu serta taktik politik yang memutarbalikkan fakta. Karena itu, generasi muda perlu belajar dari pelajaran sejarah. Mengapa?
Menurut George Santayana yang juga profesor Harvard itu, sejarah pasti berulang. Pernyataan dia mengingatkan kita agar tidak gagal belajar dari masa lalu, yang dapat menyebabkan peristiwa dan kesalahan serupa terulang kembali. Jadi makna di balik pernyataan filsuf itu masuk akal, dan sangat relevan bagi generasi Z dan milenial.
Bagaimanapun, pemilihan umum (pemilu) yang akan datang pada 2024 memiliki arti yang sangat penting dan strategis, karena pilihan mereka akan menentukan jalan kehidupan mereka masa depan. Oleh karena itu, penting untuk mengingat kembali sejarah dalam memilih pemimpin dan menghindari pengulangan kesalahan masa lalu.
Sebagai generasi muda yang hidup di era informasi digital, tentu memiliki akses yang luas terhadap berbagai perspektif sejarah. Namun, hanya mengingat sejarah tidaklah cukup. Penting bagi kita untuk memahami implikasi sejarah dan menerapkannya dalam pengambilan keputusan politik untuk masa depan.
Sejarah memberikan wawasan berharga tentang keberhasilan dan kegagalan berbagai gaya kepemimpinan dan kebijakan seorang pemimpin. Dengan mempelajari masa lalu, kita dapat menghindari pengulangan kesalahan dan membuat pilihan yang lebih bijak saat memilih pemimpin bangsa masa depan.
Namun, tidaklah cukup hanya memahami sejarah. Generasi Z dan milenial harus aktif menganalisis dan menerapkan pelajaran sejarah dalam kehidupan sehari-hari. Ini berarti meneliti kebenaran di balik berita dan informasi yang kita terima, dan tidak terjebak dalam hoaks atau manipulasi politik.
Perlu disadari, bahwa Pemilu mendatang (2024) memiliki dampak yang besar terhadap masa depan generasi muda yang cerdas dan berpikiran terbuka, kita harus menggunakan pengetahuan sejarah untuk membuat keputusan yang berdasar data dan menghindari kesalahan masa lalu.
Mari kita berkomitmen untuk belajar dari sejarah dan menerapkannya dalam pengambilan keputusan politik kita. Dengan demikian, kita dapat membentuk masa depan yang lebih baik bagi diri kita sendiri, generasi mendatang, dan bangsa ini secara keseluruhan.
Relevansi sejarah dalam keputusan politik
Sejarah memberikan wawasan berharga tentang konsekuensi dari keputusan politik dan dampaknya pada masyarakat. Dengan mempelajari masa lalu, generasi Z dan milenial dapat memahami secara menyeluruh keberhasilan dan kegagalan gaya kepemimpinan serta kebijakan yang berbeda. Pengetahuan ini setidaknya memungkinkan mereka untuk membuat pilihan yang berdasar rasionalitas saat memilih pemimpin masa depan.
Tanpa pemahaman sejarah yang benar, mereka berisiko terjebak dalam janji kosong, spin politik, dan ideologi populis yang dapat berdampak negatif pada kehidupan mereka dan bangsa secara keseluruhan.
Salah satu keuntungan terbesar dengan mempelajari sejarah, adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola yang berulang dan menghindari pengulangan kesalahan masa lalu. Dengan melihat kembali peristiwa sejarah, generasi Z dan milenial minimal dapat mengenali tanda-tanda bahaya yang sering muncul sebelum terjadinya hasil yang berdampak buruk.
Misalnya, munculnya pemimpin diktator seperti Napoleon dan Stalin yang terjadi saat revolusi pada awalnya menjanjikan kebebasan, tetapi pada akhirnya menghasilkan rezim diktator yang kejam. Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan hal-hal seperti itu terjadi, kita dapat berperan aktif dalam mencegah munculnya rezim otoriter di masa depan.
Ketika generasi Z dan milenial merayakan HUT Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus, sangat penting untuk menyadari betapa strategisnya sejarah dalam membentuk masa depan kita. Kutipan Santayana mengingatkan kita bahwa sejarah dapat berulang terjadi dan jika kita tidak belajar darinya, kita akan terpaksa mengulangi kesalahan yang sama.
Dengan mempelajari masa lalu, kita sebagai generasi muda memperoleh pemahaman yang berharga tentang dampak keputusan politik dan menghindari jatuhnya ke dalam perangkap berita palsu dan manipulasi politik. Karena Pemilu 2024 akan memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena itu, pilihan yang kita buat akan menentukan arah masa depan bangsa Indonesia. Dengan pemahaman yang mendalam tentang sejarah, generasi Z dan milenial dapat membuat keputusan yang berdasar dan berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi diri kita dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga.
Terkini Lainnya
Populasi Terbesar di Indonesia, Anak Muda Juga Perlu Asuransi Kesehatan
Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Rumah Tipe Kecil Jadi Favorit Milenial
Yuk Melihat Pos Keuangan Gen Z, Milenial, dan Gen X
BNI dan Mastercard Kolaborasi Penuhi Kebutuhan Kaum Muda
JFWalk Jadi Wadah Milenial Berolahraga Bersama Keluarga
Jokowi: Persiapan HUT Ke-79 RI Sudah Hampir Final
Presiden Jokowi Sebut Indonesia Perjuangkan Kemerdekaan Palestina
Harap Perang Berakhir, MUI Dukung Kemerdekaan Muslim Tartar Krimea
Refleksi Kemerdekaan: Jangan Sampai Indonesia Maju Secara Fisik, Tetapi Jiwanya Rapuh
Universitas Pancasila Kembangkan Dialog Pembumian Pancasila
Knesset Israel Hadir di IPU, DPR RI Tegaskan Itu Bukan Kunjungan Resmi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap