visitaaponce.com

Mengenal Aksara Bali Lengkap dengan Sejarah dan Penggunaannya

Mengenal Aksara Bali Lengkap dengan Sejarah dan Penggunaannya
Berikut adalah contoh dari aksara Bali yang diambil dari cuplikan Kakawin Ramayana yang disalin pada tahun 1975 dan saat ini berada diantara(Wiki (Kakawin Ramayana))

BERBAGAI macam keragaman di Indonesia membuat banyak orang tertarik dan penasaran untuk mempelajarinya.

Keragaman itu mulai dari suku, bahasa, tulisan hingga makanan tradisional.

Selain itu, banyak juga dari keragaman tersebut yang masih dilestarikan dan dipelajari.

Baca juga : Bagaimana Bentuk Aksara Sunda? Simak Penjelasannya Mulai Sejarah hingga Jenisnya

Salah satunya adalah aksara Bali atau hancaraka.

Bali sendiri memang dikenal dengan budaya dan adatnya yang sangat kental.

Bahkan, banyak tempat wisata dan kuliner Bali yang kental akan kebudyaan lokalnya.

Baca juga : Ini Jumlah 38 Provinsi di Indonesia dan Ibu Kotanya

Aksara Bali ini adalah salah satu aksara atau tulisan tradisional yang masih berkembang di Indonesia, khususnya di Pulau Dewata.

Selain itu, aksara Bali juga terdiri dari 18 sampai 33 tulisan dasar, tergantung dari kalimat dan maksud yang diucapkannya.

Bahkan, hingga saat ini di Pulau Dewata masih ada warga lokal yang menggunakan aksara Bali.

Baca juga : Refleksi Piala Dunia, antara Dominasi Kekuatan Tradisional dan Keberpihakan Sejarah

Tentunya agar tidak punah, aksara Bali ini harus terus dipelajari dan dikenalkan di Indonesia bahkan dunia.

SEJARAH

Untuk sejarahnya, aksara Bali mulanya bernama aksara Brahmi India dan mulai dikembangkan.

Pengembangan tersebut berbuah menjadi nama aksarea Pallawa yang sangat terkenal di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara pada abad ke-6 sampai 8.

Baca juga : Kota Kuno yang bisa Menjembatani Keretakan Hubungan Turki-Armenia

Lalu, pada abad ke-8 hingga 15 aksara Pallawa berkembang kembali menjadi aksara Kawi.

Aksara Kawi ini selalu digunakan pada massa Hindu-Buddha di Indonesia.

Sejak abad ke-15 hingga kini aksara Kawi pun berkembang dan menyebar di Indonesia dan salah satunya menjadi aksara Bali.

Baca juga : Ini Alasan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar Mengundurkan Diri

PENGGUNAANNYA

Walaupun sudah sangat jarang yang menggunakan aksara Bali, namun sekitar satu abad silam bahasa tersebut masih aktif digunakan.

Untuk masyarakat Bali dan Lombok pada abad ke-19 berkomunikasi menggunakan aksara Bali.

Diketahui, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Bali adalah pulau yang sangat berdekatan.

Baca juga : Senam Berbasis Seni Budaya hingga Tarian Tradisional Meriahkan CFD

Pada massa tersebut mereka selalu menuliskan pesan atau surat dengan menggunakan aksara Bali.

Bahkan, banyak juga nyanyian dan puisi-puisi yang diciptakan menggunakan aksara Bali pada zaman tersebut.

Namun seiring berkembangnya zaman, masyarakat di Bali memiliki bahasanya sendiri yang disebut dengan bahasa Melayu-Polinesia.

Baca juga : Donald Trump: Pemilihan November akan Menjadi Tanggal Paling Penting dalam Sejarah AS

Selain itu di Lombok pun menggunakan bahasanya sendiri dengan nama bahasa Sasak.

Hingga saat ini keduanya masih kental menggunakan bahasa daerahnya masing-masing.

Namun untuk aksara Bali sendiri masih banyak dipelajari dan dilestarikan.

Bahkan, aksara Bali juga saat ini sudah banyak tercatat di perpustakaan-perpustakaan di luar negeri. (Z-12)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat