visitaaponce.com

Ingin Raih Manfaat Puasa Ramadan Jangan Sahur Hanya dengan Teh Manis

SAHUR hanya dengan meminum teh manis tidak cukup bila Anda ingin mendapatkan manfaat optimal dari berpuasa selama bulan Ramadan. Hal itu diungkapkan Pakar Gizi Klinik dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo  Fiastuti Witjaksono.

"Saya sering menemukan orang yang sahur hanya minum teh biar gampang, malas bangunnya, mengunyah makanan tengah malam. Itu tidak boleh dilakukan kalau kita mau mendapatkan manfaat yang optimal saat puasa Ramadan," kata dia dalam sebuah acara daring, dikutip Sabtu (2/4).

Berpuasa selama bulan Ramadan diketahui memiliki sejumlah manfaat, antara lain menjaga kadar glukosa darah, menurunkan kadar LDL (Low-density lipoprotein/kolesterol jahat), menjaga tekanan darah, membantu menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 6%-10% dan diastolik 3,8%-10% pada pasien hipertensi.

Baca juga: Bantu Warga Penuhi Kebutuhan Saat Ramadan, Perempuan Indonesia Maju Gelar Pasar Murah 

Fiastuti, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, mengatakan, saat sahur sebagai awal dari puasa Ramadan, Anda membutuhkan jumlah asupan makanan dan minuman yang cukup dan lengkap.

Maksudnya yakni, makanan harus mengandung sumber karbohidrat seperti nasi, oat, kentang atau bihun; protein seperti ikan, ayam, telur, tahu dan tempe dan sedikit minyak untuk menimbulkan rasa enak pada makanan. Selain itu, sebaiknya ada sayur dan buah tinggi serat untuk menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama.

"Kuncinya (buah dan sayur) supaya tidak kelaparan, haus, perbanyak konsumsi sayur dan buah," kata Fiastuti.

Anda juga perlu meminum air sekitar 2-3 gelas yang boleh dikombinasikan dengan susu sebagai salah satu pangan fungsional yang bermanfaat untuk tubuh antara lain sumber karbohidrat, laktosa, lemak, protein, vitamin dan mineral.

Baca juga: Sama-Sama Mengandung Kafein, Manakah yang Lebih Sehat Antara Kopi, Teh, dan Coklat ? 

Susu juga merupakan sumber kalsium yang terbaik yakni sekitar 300-600 miligram. Minum dua gelas susu selain memenuhi cairan dan protein juga kalsium sehingga mencegah osteoporosis.

Saat berbuka puasa, Anda disarankan menyantap makanan manis seperti kurma, kolak, dan koktail buah sebanyak satu porsi sehingga tidak berlebihan agar kadar glukosa darah tak tiba-tiba melonjak naik melebihi seharusnya.

Konsumsi makanan manis berlebihan juga bisa menyebabkan berat badan naik.

"Makanan manis cukup satu porsi, tidak berlebihan. Tidak boleh sejak buka hingga mau tidur terus saja makan makanan manis karena menyebabkan kadar glukosa darah meningkat," tutur Fiastuti.

Selama 14 jam berpuasa, kadar glukosa darah bisa menjadi turun walaupun masih normal. Inilah alasannya, di awal-awal puasa misalnya 1-3 hari pertama saat pukul 16.00, Anda sudah mulai agak lapar, haus, dan terkadang kepala agak berat.

Baca juga: Sensitif Kafein? Anda Sebaiknya Pilih Teh

Setelah menjalankan ibadah Salat Magrib, baru Anda bisa mulai menyantap makanan lengkap seperti saat sahur yakni mengandung karbohidrat, protein, sedikit minyak, ditambah sayur dan buah serta minum sekitar 4 gelas air sampai waktu tidur.

"Pada saat berbuka dianjurkan makan dalam porsi kecil. Lambung sudah 14 jam tidak terisi makanan, kalau langsung diisi makanan porsi besar pasti lambung kaget. Salah satu keteraturan makan saat berpuasa yakni menjaga lambung dengan mengisi porsi kecil," kata Fiastuti.

Setelah Salat Tarawih, masih ada kesempatan Anda untuk makan. Khusus, bagi mereka yang menghindari peningkatan berat badan, bisa memilih camilan seperti buah potong atau salad sayuran.

Tetapi, untuk orang yang ingin menjaga atau meningkatkan berat badan, misalnya orangtua, bisa makanan padat kalori misalnya makaroni, lontong isi dan susu bagi mereka dengan risiko osteoporosis. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat