Kisah Penyintas Korona yang Malah Dikucilkan Warga
ARYO Budhi Wicaksono (28) tak pernah menyangka dirinya malah dikucilkan oleh warga sekitar usai menjadi pasien sembuh dari penyakit covid-19.
Sebagai penyintas covid-19, Aryo mulai menerima persekusi dari masyarakat sehingga membuatnya harus menghadapi tekanan mental dan takut.
Padahal, semangat Aryo untuk kembali beraktifitas sebagai pengendara ojek daring tak pernah padam. Namun, kini dirinya ragu untuk pergi bekerja mencari nafkah lantaran adanya stigmatif dari warga sekitar.
“Saya ragu untuk bekerja kembali karena masyarakat mengucilkan saya,” tuturnya kepada Media Indonesia, Sabtu (30/5).
Selain harus memperbaiki kesehatan tubuhnya, hujatan dari masyarakat maupun informasi yang salah atas dirinya juga terus bermunculan.
Di saat yang penuh tekanan seperti itu, pemuda yang tinggal di Jalan Tambak RT.05 RW.06 Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat itu harus menerima salah satu keluarganya yang diusir dari kontrakan karena mengidap korona.
“Hampir dari ¾ keluarga saya terinfeksi virus covid-19, sekarang saudara saya tengah menjalani isolasi,” tuturnya.
Bahkan, beberapa keluarganya melakukan isolasi mandiri, dan bapak mertuanya dirawat di rumah sakit.
Mental Aryo semakin diuji akibat adanya persekusi masyarakat terhadap keluarganya yang banyak terkena korona.
Beberapa kali Aryo bercerita kepada temannya dan meminta bantuan kepada stakeholder setempat untuk melakukan sesuatu atas kasus ini. Alih-alih mendapat dukungan, Aryo sejauh ini harus melawan persekusi sendirian.
Tinggal di lingkungan padat penduduk membuat masyarakat sulit menerima informasi dengan baik soal covid-19. Tingkat pendidikan yang menengah ke bawah juga membuat masyarakat sulit untuk menerima informasi.
Berangkat dari pengalamannya, Aryo kini semakin menggaungkan hak-haknya sebagai manusia yang hidup di masyarakat dengan mencoba turun untuk membela pada mantan penyintas covid-19 bisa diterima di masyarakat.
Aryo takut masyarakat yang terkena korona jadi urung melapor dan memilih diam. Sehingga penyebaran korona semakin sulit dilacak, terutama di wilayah berpenduduk padat. (OL-4)
Terkini Lainnya
Positif Covid-19, Pepe Absen Bela Portugal di Playoff Piala Dunia
Dua Lagi Pemain Bayern Positif Covid-19
Ferran Torres dan Pedri Positif Covid-19
Lagi, Empat Pemain Real Madrid Dinyatakan Positif Covid-19
Turki Panggil Dubes Yunani Terkait Insiden Galatasaray
Ratu Bertemu Langsung dengan PM Inggris untuk Pertama Kali Sejak Maret 2020
Home Service, Cara Chandra Gupta Bertahan dan Bantu Karyawan
Yayasan Media Group Serahkan APD ke Wakil Wali Kota Bogor
Kondisi Dokter Handoko Gunawan Sadar tapi Komunikasi Dibatasi
Menkeu Tegaskan BPJS Dimungkinkan Tanggung Pasien Covid-19
Hadapi Covid-19, BNPB Minta Jangan Sibuk Berdebat Teori
Seorang Warga Purwakarta Positif Korona
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap