Pemerintah Diminta Bongkar Perekrutan ABK Ilegal dan di Bawah Umur
PEMERINTAH diminta harus membongkar jaringan perekrutan anak buah kapal (ABK) ilegal apalagi yang di bawah umur. Karena selama ini penyelundupan ABK di bawah umur masih dilakukan secara diam-diam.
"Pekerja anak di sektor perikanan tangkap selama ini berlangsung secara diam-diam dan tersembunyi. Secara regulasi hal ini telah dilarang oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak," kata Koordinator Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Mohd Abdi Suhufan saat dihubungi, Sabtu (7/5).
Dibebaskannya enam pemuda Indonesia pada pengadilan banding Australia Barat menjadi cerminan bahwa risiko yang diemban oleh ABK di bawah umur ilegal dapat dipenjara di negara lain dan dimasukan ke kategori orang dewasa.
Baca juga : Ratusan Pelajar Berlayar Dengan Kapal Pengawas KKP
Saat ini di penjara Australia masih ada ratusan anak Indonesia lainnya yang dipenjara orang dewasa. Pencegahan yang dilakukan pemerintah dan regulasi sudah diatur agar rekurtmen anak di bawah umur sebagai ABK tidak terjadi lagi.
"Namun praktik di lapangan anak-anak sering terlibat dalam kegiatan perikanan, apalagi dalam masa pandemi. Kami sarankan agar pemerintah melalui instansi terkait Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Ketenagakerjaan, dan pemerintah provinsi melakukan edukasi dan pencegahan tentang hal ini." ujar Abdi.
"Agar anak-anak tidak tergiur kerja di laut apalagi sampai melakukan pencarian ikan di wilayah perairan negara lain seperti Australia," ujarnya.
Abdi menerangkan provinsi yang rawan atas pekerja anak di perikanan yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Utara dan Maluku. (Iam/OL-09)
Terkini Lainnya
Angkatan Laut Australia Tangkap Tiga Nelayan NTT Selundupkan Warga Tiongkok
Segera Dibangun Kampung Nelayan Modern di Pekalongan
GNTI, Sayap Partai PDIP, Gelar Pameran UMKM Kerakyatan
Menteri Kelautan Berharap Ada Akses Internet Murah bagi Nelayan dari Elon Musk
HNSI Siap Kolaborasi dengan Pemerintah Demi Kesejahteraan Nelayan
Buaya Sepanjang 3 Meter Tersangkut Jaring Nelayan Bangkalan
FAO Dukung KKP Lawan IUUF dengan PIT
KKP Luncurkan 2 Kapal Pengawas Baru Berkecepatan Tinggi
Program Jaga Pesisir Kita Pertamina Hulu Sanga-Sanga Turunkan Ilegal Fishing 80%
Ratusan Pelajar Berlayar Dengan Kapal Pengawas KKP
Perluas Inspeksi Kapal, FAO Bunyikan Genderang Perang Lawan Illegal Fishing
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap