visitaaponce.com

Menteri Kelautan Berharap Ada Akses Internet Murah bagi Nelayan dari Elon Musk

Menteri Kelautan Berharap Ada Akses Internet Murah bagi Nelayan dari Elon Musk
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono minta akses internet murah bagi nelayan(Instagram)

MENTERI Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan harapannya agar CEO Tesla Inc. dan SpaceX Elon Musk, dapat menyediakan akses internet yang terjangkau bagi para nelayan di Indonesia.

"Harapan saya, Starlink juga bisa dimanfaatkan oleh nelayan Indonesia dengan harga yang terjangkau," tulis Trenggono di akun Instagram-nya, @swtrenggono, seperti dikutip dari Antara Selasa (21/5).

Trenggono bertemu dengan Elon Musk dalam acara uji coba layanan internet berbasis satelit LEO di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, pada Minggu (19/5) sore.

Baca juga : 2024, KKP bakal Gunakan Satelit Starlink Milik Elon Musk

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, menyatakan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk layanan teknologi komunikasi yang dapat memudahkan nelayan saat melaut atau tinggal di daerah terpencil.

Menurutnya, internet berbasis satelit memiliki keunggulan yang signifikan jika digunakan oleh nelayan, karena Starlink menggunakan teknologi satelit low earth orbit (LEO) yang menawarkan layanan internet lebih stabil.

"Nelayan akan tetap mendapatkan akses internet meski berada di daerah terpencil atau di lautan," tambah Doni.

Baca juga : Jutaan Benih Lobster Diselundupkan Setiap Hari dari Indonesia

Namun, harga layanan Starlink untuk sektor maritim saat ini tergolong tinggi. Menurut situs Starlink, biaya internet berkecepatan tinggi di perairan mulai dari Rp4.345.000 per bulan dengan biaya perangkat keras sebesar Rp43.721.590.

"Jika biaya layanan bisa dipotong hingga 50 persen dan perangkat disediakan gratis, itu akan sangat membantu nelayan. Ini yang sedang diperjuangkan oleh Pak Menteri dalam lobi-lobinya saat bertemu Elon Musk kemarin," ujar Doni.

Selain itu, Doni menambahkan bahwa akses internet berbasis satelit juga dibutuhkan untuk implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota. KKP memiliki aplikasi e-PIT yang dapat diintegrasikan dengan layanan internet Starlink.

Baca juga : KKP Gelar Bakti Sosial Serentak di 14 Lokasi di Indonesia

Dengan internet yang stabil dan berkecepatan tinggi, kinerja sistem monitoring akan lebih optimal dalam mendeteksi pergerakan kapal-kapal perikanan. Berdasarkan data kapal perikanan tahun 2022 dalam sistem Satudata KKP, terdapat lebih dari 900 ribu kapal perikanan bermotor, dengan 772 ribu di antaranya berukuran di bawah 5 GT.

Mengenai potensi kerja sama layanan Starlink, Doni belum bisa memastikan, namun KKP berencana menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX sebagai wahana peluncur satelit Cakra-1 beberapa bulan mendatang.

"Satelit Nano Cakra-1 nanti akan menggunakan SpaceX sebagai wahana peluncurnya," tambah Doni.(Ant/Z-10)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat