visitaaponce.com

Isu Presiden Perempuan Ampuh Dongkrak Popularitas Puan

Isu Presiden Perempuan Ampuh Dongkrak Popularitas Puan
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra)

ISU akan adanya calon presiden yang mewakili perempuan untuk 2024 terbukti ampuh mendongkrak popularitas Ketua DPR RI Puan Maharani. Tingkat popularitas Puan Maharani saat ini sebesar 88,4% berada di urutan kedua setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 95,6%.

"Kalau untuk tingkat kesenangan masyarakat, Puan mengantongi 50,0% sementara prabowo 77,2%," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo saat memaparkan hasil surveynya di Jakarta, Sabtu (3/9).

Survei yang dilakukan pada 3-18 Agustus 2022 ini juga memotret alasan responden untuk memilih Puan Maharani sebagai presiden. Mayoritas atau sebanyak 23,4% responden menyatakan memilih Puan Maharani karena dianggap memiliki karakter tegas dan berani.

"Isu rembesan presiden perempuan memang berpengaruh terhadap ketahuan masyarakat terhadap nama Puan Maharani," ungkapnya.

Mengenai elektabilitas, Kunto menyebut saat ini elektabilitas Puan Maharani berada di atas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 7,7%. Hasil survei menunjukkan elektabilitas Puan sebesar 9,6%.

"Elektabilitas tertinggi masih didominasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 26%, diikuti Prabowo Subianto 18,0%, lalu Gubernur DKI Jakarta di urutan ketiga Aneis Baswedan 14,5%," tutur Kunto.

Baca juga: Puan Maharani Serap Aspirasi Masyarakat Humbang Hasundutan

Kunto menjelaskan survei menggunakan metode face to face interview. Terdapat 1197 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh wilayah Indonesia. Meski elektabilitas Puan Maharani terus meningkat, namun Kunto menuturkan 40,9% responden masih bisa merubah pilihannya saat pemilu mendatang.

"40,9% responden menyatakan bisa saja berpaling dari Puan sementara 58,2% dan 57,9% pemilih Ganjar Anies masih bisa mengubah pilihannya," tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Politikus PDIP Masinton Pasaribu menuturkan posisi laki-laki dan perempuan berimbang dalam era demokrasi modern. Perempuan saat ini bisa menjadi leading sector dan membangun sinergitas kepemimpinan yang harmoni.

"Kalau saya bicara Mba Puan tentu beliau sebagai Ketua DPR RI dengan 420.000 suara. Tertinggi dalam sejarah legislatif kita. Artinya pola membangun relasi kedekatan sebagai pejabat yang dipilih oleh rakyat mampu membangun relasi kedekatan itu," ungkapnya.

Sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani dikatakan oleh Masinton juga mampu menengahi wacana penundaan pemilu yang beredar di masyarakat. Beliau mampu menjaga mandat dan amanat reformasi yang diperjuangkan di tahun 1998 agar pemilu tetap sesuai jadwal.

"Artinya, bagaimana leadership dan karakter walaupun di tengah tekanan wacana beliau tetap punya sikap. Begitu juga terkait pembahasan RUU TPKS yang pada periode kepemimpinan beliau akhirnya disahkan," ungkapnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat